Human Interest Story
Kisah Wayan Suparta,Seorang Perajin Bambu di Klungkung Jadi Penopang Ekonomi Keluarga Dimasa Pandemi
Ditengah lesunya pariwisata, ayah dari dua orang anak ini mencoba bertahan dengan membuat dan memasarkan berbagai kerajinan bambu
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Pandemi Covid-19 tidak membuat I Wayan Suparta (40), asal Desa Akah, Klungkung terbelenggu dengan keadaan.
Ditengah lesunya pariwisata, ayah dari dua orang anak ini mencoba bertahan dengan membuat dan memasarkan berbagai kerajinan bambu.
Berbagai furniture berbahan bambu tampak terpajang di teras rumah sederhana dari I Wayan Suparta di Banjar Sangging, Desa Akah, Klungkung.
Mulai dari kursi, meja, hingga hiasan lampu semua terbuat dari bambu.
Baca juga: Cerita Kadek Rada, Dirumahkan Karena Pandemi,Kini Terpilih Jadi Perbekel Termuda di Pilkel Klungkung
Di pojok teras, tampak I Wayan Suparta tengah sibuk membuat meja yang sudah diorder oleh konsumennya.
Tangan Suparta tampak terampil memotong batang demi batang bambu.
Lalu bambu itu ia susun menjadi sebuah meja dengan berbagai model yang menarik.
Sementara ia juga mempersilakan tamu yang berkunjung ke rumahnnya untuk mencoba duduk di bale bengong yang juga ia buat dengan bambu.
“ Saya sebenarnya sudah belajar membuat kerajinan berbahan bambu ini sejak tahun 1997,” ungkap Suparta, Selasa (26/10/2021).
Pasca perusahaan tempatnya bekerja ditutup, Suparta lalu bekerja sebagai sopir pariwisata freelance.
Sembari ia tetap membuat kerajinan furniture bambu, dengan menerima orderan yang dikerjakannya di rumah.
“ Sebelum pandemi lumayan. Sebulan itu bisa menerima order 10 furniture bambu lah,” jelasnya.
Sejak awal pendemi, Suparta tidak bisa lagi mengais rezeki dengan menjadi sopir pariwisata freelance.
Dengan kondisi seperti itu tidak serta merta membuatnya menyerah dengan keadaan.
Baca juga: Kelian Subak Penggoncangan Pertanyakan Protes Kelompok Warga di Eks Galian C Klungkung
Justru hal itu membuatnya lebih fokus untuk mengembangkan usaha kerajinan bambu.