Tarif PCR Turun Jadi Rp 275 Ribu, Tes di RSUD Tabanan Masih Gunakan Harga Lama

Namun, pihak RSUD Tabanan sudah berhitung mengenai pemberlakuan tersebut dan bisa dilakukan.

Direktur RSUD Tabanan, dr Nyoman Susila mengatakan, sejak wacana tarif tes Rp 300 ribu tersebut muncul pihaknya langsung berhitung.

Menurutnya, ketika nantinya pemerintah pusat sudah menyesuaikan tarifnya, praktis di Tabanan juga berlaku.

"Kami sudah menghitung juga mengenai tarif tes PCR tersebut. Itu kuncinya kan harga reagen dan biaya operasional. Kemudian, kalau untuk investasi mesin kami tidak dari RS, tapi dari pemerintah," ungkap dr Susila, Rabu.

Dia melanjutkan, sejauh ini pihaknya belum menerima informasi pasti mengenai kebijakan tersebut.

Namun, jika informasi dari pusat telah menyesuailan tarif tersebut, di Tabanan, Bali akan menyesuaikan juga.

"Infonya harga reagen sudah disesuaikan dari pusat. Kami mestinya bisa. Kami tunggu instruksinya dulu, baru akan bergerak. Saat ini kami masih di tarif Rp 410 ribu, seperti sebelumnya," jelasnya.

Menurut data yang diperoleh dari RSUD Tabanan, dalam kurun waktu 7 hari terakhir, layanan di Laboratorium PCR RSUD Tabanan meningkat signifikan. Pada 18 Oktober tercatat 16 orang yang tes PCR, pada 19 Oktober meninggkat jadi 45 orang, pada 20 Oktober 22 orang, pada 21 Oktober 61 orang, 62 orang pada 22 Oktober.

Baca juga: Audiensi dengan Wakil Rakyat, Forum Bali Bangkit Minta Pemerintah Subsidi Biaya Tes PCR

Kemudian pada Jumat 23 Oktober 2021, tercatat ada 105 orang yang menggunakaan layanan lab PCR RSUD Tabanan, kemudian meningkat lagi menjadi 119 orang di Minggu 24 Oktober 2021.

Total ada 430 orang yang menjalani swabbtes PCR di RSUD Tabanan dalam 7 hari terakhir.

"Nggih, memang sejak ada kabar syarat penerbangan menggunakan PCR ada peningkatan. Itu terjadi sejak Junat 23 Oktober," ungkap Penanggung Jawab Lab PCR dan Mikrobiologi BRSU Tabanan, dr I Wayan Duta Krisna, Senin 25 Oktober 2021. (gil/mpa)

Kumpulan Artikel Bali