Berita Badung

Kisah Putu Gede Wijaya Budidaya Tanaman Platycerium, Dari Hobi Raup Jutaan Rupiah per Bulan

Setiap orang memiliki hobi yang berbeda-beda. Tidak jarang hobi yang dimiliki bisa menciptakan peluang bisnis.

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Karsiani Putri
Tribun Bali/I Komang Agus Aryanta
Putu Gede Wijaya saat menyiram tanaman platycerium di rumahnya pada Senin 1 November 2021. 

"Kalau saya budidaya yang dari luar karena melihat bangsa pasar," ucapnya.

Pihaknya mengatakan ada ratusan tanaman yang sudah berhasil dijualnya, baik di Bali, Jawa, Jakarta, termasuk luar negeri yakni Jepang dan Thailand.

Menurutnya, tanaman ini memiliki keunikan sendiri dan mudah dibedakan dari tanaman paku lainnya karena memiliki dua buah tipe ental dengan fungsi dan bentuk yang berbeda.

Sesuai dengan namanya, ental tersebut bercabang-cabang dan memiliki bentuk layaknya sebuah tanduk rusa.

Baca juga: Stok Babi Jelang Hari Raya Galungan di Badung Mencukupi, Lebih 50 Persen dari Jumlah yang Dibutuhkan

Baca juga: Virus ASF Mereda, Populasi Babi di Badung Mulai Meningkat

Tanduk rusa biasanya akan memiliki akar lunak dalam jumlah banyak yang menempel dengan erat pada batang pohon lainnya.

Tanduk rusa yang dirawat dan digunakan sebagai tanaman hias memiliki bentuk sebuah koloni bercabang yang sangat indah.

Seperti tanaman paku lainnya, tanduk rusa berkembang biak dan tumbuh dengan menggunakan sistem penyebaran spora.

"Jadi ada yang memiliki anakan ada pula yang tumbuh dari spora. Dimana ada lembab dan subur, di sana bisa tumbuh," ucapnya.

Baca juga: Waspada Musim Hujan dan Ancaman Badai La Nina, Dinas PUPR Badung Rutin Normalisasi Sungai

Baca juga: Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Badung Masih Stabil, Harga Buah Diprediksi Meningkat Jelang Galungan

Saat ini di negara lain juga banyak yang mengoleksi tanaman platycerium, bahkan dirinya memprediksi harga tanaman tersebut akan terus mahal lantaran tumbuhnya lama.

Bahkan harganya pun bervariasi menurut jenis dan ukurannya.

Gede Wijaya mengaku bisa mendapat keuntungan jutaan rupiah dari menjual tanaman platycerium itu.

Baca juga: Ketahui 3 Manfaat Tidur Cukup di Malam Hari, Salah Satunya Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Baca juga: Waspada Musim Hujan dan Ancaman Badai La Nina, Dinas PUPR Badung Rutin Normalisasi Sungai

Saat ini dirumahnya juga sudah ada proses pembibitan yang dipecah dari induk tanaman itu sendiri.

"Jadi pembibitan sendiri. Nanti kalau sudah tumbuh baru dilepas. Namun ada juga Platycerium yang belum bisa saya lepas, karena merupakan indukan termasuk masih langka. Untuk yang langka ini karena tumbuhnya lama, dan peminatnya banyak," tegasnya. 

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved