Berita Gianyar

Hujan Deras Sebabkan Rumah di Payangan Gianyar Tertimpa Longsor, Sarana Upakara Ludes Tertimbun

tebing di atas rumah I Made Lastru (47) longsor dan menimpa bangunan bale dauhnya. Kerugian yang dialami korban ditafsir Rp 150 juta.

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Noviana Windri
Tribun Bali/Badrun
Camat Payangan, I Wayan Widana bersama Danramil serta Bhabinkamtibmas melihat longsoran tebing yang menimpa rumah warga di Banjar Satung, Desa Buahan, Kecamatan Payangan, Gianyar, Bali, Rabu 3 November 2021 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Hujan deras tiada henti terjadi di Banjar Satung, Desa Buahan, Kecamatan Payangan, Gianyar, Bali, Selasa 2 November 2021 dari pukul 13.00 sampai malam.

Hal tersebut mengakibatkan, tebing di atas rumah I Made Lastru (47) longsor dan menimpa bangunan bale dauhnya.

Kerugian yang dialami korban ditafsir Rp 150 juta.

Sementara sarana upakara yang akan digunakan untuk rainan ludes tertimbun longsor

Pantauan Tribun Bali, Rabu 3 November 2021, para perangkat wilayah, Camat, Danramil, Bhabinkamtibmas serta anggota DPRD Gianyar Dapil Payangan, I Nyoman Kandel telah datang ke tempat kejadian perkara, guna memastikan kondisi penghuni rumah.

Baca juga: Lima Rumah Tertutup Longsor, Diguyur Hujan Deras, Banjir di Dusun Cemara Landung Kintamani Bangli

Baca juga: Diguyur Hujan Deras, Sejumlah Rumah di Dusun Cemara Landung Bangli Tertutup Material Longsor

Beruntung, dalam peristiwa ini, tidak terdapat korban jiwa.

Hal ini tak terlepas dari kesigapan penghuni rumah terkait dampak bencana. 

Istri korban, Ni Wayan Welas Asih mengatakan, sebelum longsor menimpa bangunan bale dajanya, pihaknya telah memiliki firasat akan terjadi longsor.

Hal tersebut karena, saat pulang dari sawah sekitar pukul 18.00 Wita, ia melihat tebing yang sekaligus sebagai pagar rumahnya dalam kondisi tergerus.

Sementara, tebing yang telah dilapisi batu lahar tersebut terlihat telah retak.

"Sempat hujan dari jam 1 siang sampai malam. Saat saya berangkat ke sawah jam 5 sore, tebingnya masih bagus. Tapi begitu pulang sekitar jam 6, bagian utara tebing sudah tergerus dan ada juga bagian yang retak," ujarnya.

Kata dia, di bale dauh itu, ia biasanya membuat perlengkapan upacara bersama mertuanya.

Dan, di sana juga menjadi tempat tidur mertuanya.

Baca juga: Masih Terjadi Longsor Susulan, Status Kedaruratan di Kintamani Bangli Diperpanjang hingga 5 November

Baca juga: Longsor Kembali Timbun Jalur Penghubung Desa Buahan dan Desa Abang Kintamani, Bangli

Namun sebelum kejadian, lantaran kondisi tebing yang berada di badat atas barat bale dauh itu dalam kondisi tidak baik, sehingga suaminya meminta agar tidak membuat perlengkapan upacara di sana.

Benar saja, sekitar pukul 19.00 Wita,saat hujan masih gerimis, tebing yang tingginya setara bangunan bale dauh tersebut roboh.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved