Tak Hanya Liga 1, Kasus Match Fixing Juga Terjadi di Bulu Tangkis, 2 Atlet Terseret
Indonesia tengah diramaikan dengan kasus match fixing (pengaturan skor) yang terjadi di Liga 1 dan Liga 2. Tentu itu bukan kabar yang baik karena je
TRIBUN-BALI.COM - Indonesia tengah diramaikan dengan kasus match fixing (pengaturan skor) yang terjadi di Liga 1 dan Liga 2.
Tentu itu bukan kabar yang baik karena jelas mencoreng sportifitas di atas lapangan.
Kasus pengaturan skor nyatanya tak hanya terjadi pada ajang sepak bola saja.
Baru-baru ini, Federasi Bulu Tangkis Dunia ( BWF) belum lama ini mengungkap adanya kasus match fixing yang melibatkan dua pebulu tangkis Tiongkok.
• AC Milan Coret Isco, Kini Fokus ke Striker Argentina, Bersaing dengan Liverpool
Adalah dua pebulu tangkis asal Tiongkok (China) mendapat hukuman larangan bertanding selama dua tahun.
Dilansir SuperBall.id dari New Straits Times, kedua pebulu tangkis tersebut adalah Zhu Jun Hao dan Zhang Bin Rong
Keduanya diketahui melanggar Kode Etik BWF 2017 terkait Taruhan dan Hasil Pertandingan yang Tidak Biasa.
• Ini Jawaban Agen Bintang Panathinaikos Soal Keinginan AC Milan Boyong di Bursa Transfer Pemain 2022
Pada 20 Maret 2019, sebuah perusahaan pengawas taruhan olahraga bernama ESSA mengirimkan email kepada BWF.
Mereka melaporkan adanya aktivitas yang mencurigakan dalam tiga akun taruhan tentang pertandingan ganda campuran di Orleans Masters 2019.
Adapun pertandingan yang dimaksud adalah partai antara Zhu Jun Hao/Hua Xiao Bei melawan Daniel Hess/Stihe Kuspert.
Laporan tersebut menghubungkan satu akun taruhan yang usut punya usut terkait dengan Zhu Jun Hao, Zhang Bin Rong, dan seseorang bernama Ming Liu.
Alhasil, BWF pun langsung melakukan investigasi dan mewawancarai kedua pemain itu pada 17 Juni 2019 dan 12 Desember 2019.
Menurut panel BWF yang menyelidiki kasus tersebut, Jun Hao terlibat pengaturan skor di Orleans Masters 2019.
• Jelang Hadapi Bali United, Jacksen Enggan Bicara Match Fixing: Saya Tak Pernah Terlibat
Berdasarkan hasil penyelidikan, Jun Hao terlibat pengaturan skor dengan sengaja kalah di gim pertama.