Tips Kesehatan

Bahaya Obesitas dan Risiko Kesehatan yang Mengintai di Baliknya, dari Diabetes hingga Depresi

Memiliki berat badan berlebih dengan ciri perut buncit dapat meningkatan risiko penyakit dan komplikasi kesehatan yang cukup serius.

Editor: Priscilla Nivili
tribun bali/dwisuputra
Ilustrasi - Kelebihan berat badan atau obesitas dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. Inilah bahaya obesitas dan risiko yang mengintai dibaliknya. 

Sleep apnea adalah gangguan di mana seseorang dapat berhenti bernapas sejenak saat tidur.

Orang yang kelebihan berat badan dan hidup dengan obesitas berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan itu.

Sleep apnea bisa terjadi karena para pemiliki perut buncit cenderung mempunyai lebih banyak lemak yang tersimpan di leher sehingga membuat jalan napas menyusut.

Jalan napas yang lebih kecil dapat menyebabkan mendengkur dan kesulitan bernapas di malam hari.

Mengurangi berat badan disinyalir dapat membantu seseorang mengurangi jumlah lemak di leher dan menurunkan risiko sleep apnea.

Baca juga: 8 Cara Mencegah Penyakit Stroke, Salah Satunya Kendalikan Gula Dara

4. Stroke

Stroke terjadi ketika suplai darah ke otak terputus.

Kondisi itu dapat disebabkan oleh timbunan lemak yang menumpuk di arteri.

Stroke dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan otak dan mengakibatkan berbagai kecacatan, termasuk gangguan bicara dan bahasa, otot yang melemah, dan perubahan pada keterampilan berpikir dan bernalar.

Sebuah tinjauan pada tahun 2010 terhadap 25 studi dengan hampir 2,3 juta partisipan menemukan bahwa obesitas meningkatkan risiko stroke hingga 64 persen.

Baca juga: Manfaat Minum Kopi Pahit Dalam Jumlah Tinggi, Ternyata Bisa Membantu Menjaga Kesehatan Hati

5. Penyakit hati

Orang dengan obesitas dapat mengembangkan penyakit hati yang dikenal sebagai penyakit hati berlemak atau nonalcoholic steatohepatitis (NASH).

Hal tersebut bisa terjadi karena lemak berlebih dapat menumpuk di hati.

Kelebihan lemak itu kemudian dapat merusak hati atau menyebabkan jaringan parut tumbuh yang dikenal sebagai sirosis.

Penyakit hati berlemak biasanya tidak memiliki gejala, tetapi pada akhirnya dapat menyebabkan gagal hati.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved