Berita Bali

6 Kuliner Khas yang Selalu Ada Ketika Hari Raya Galungan dan Kuningan di Bali, Lawar hingga Jaje Uli

6 kuliner khas yang selalu ada ketika Hari Raya Galungan dan Kuningan di Bali, lawar hingga jaje uli

Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa
Warga Karangasem sedang memotong daging babi untuk sarana upacara jelang Hari Raya Galungan 30 Oktober 2017. 6 kuliner khas yang selalu ada ketika Hari Raya Galungan dan Kuningan di Bali, lawar hingga jaje uli. 

Selain itu, tape ketan juga biasanya digunakan sebagai sesajen yang diletakkan pada sodan atau punjungan.

Baca juga: Cegah  Klaster Hari Raya Galungan, Kadinkes Bali Imbau Masyarakat Selalu Taati Prokes

3. Jaje Uli

Selain lawar, jaje uli juga menjadi satu sajian yang yang tidak pernah terlewatkan ketika perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan.

Jaje uli adalah satu penganan kering yang berbentuk bulat pipih. Jaje uli memiliki cita rasa yang legit dan terbuat dari ketan dan tepung beras.

Selain pada perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan, jaje uli juga bisa ditemukan dengan mudah di pasar tradisional di Bali.

4. Lawar

Lawar adalah masakan dari campuran antara sayuran dan daging cincang. Daging yang digunakan biasanya daging ayam, kerbau, babi atau juga bebek.

Selain itu, ada juga lawar yang cukup unik dan menarik, yakni lawar komoh yang proses pembuatannya menggunakan darah segar yang sudah dicampur dengan bumbu khusus.

Dalam pembuatannya, masyarakat Bali mengenal tradisi ngelawar yang diyakini sebagai satu simbol kebersamaan serta gotong royong dalam masyarakat.

Dalam tradisi ngelawar ini masyarakat Bali dari berbagai kalangan ramai-ramai ikut berpartisipasi dalam pembuatan lawar ini.

Baca juga: Penyajaan Galungan, Turunnya Bhuta Dungulan, Kekang Hawa Nafsu

5. Buah

Dalam perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan di Bali, buah-buahan menjadi sajian yang tidak akan pernah terlewatkan ada di setiap acara.

Buah-buahan ini menjadi simbol dari rasa syukur terhadap Tuhan, dan sebagai sesajen. Biasanya buah-buahan yang dijadikan sesajen seperti apel, mangga, manggis, salak, jambu, pisang dan anggur.

Selain itu, terdapat makna menarik di balik buah-buahan yang dipilih sebagai sesajen ini. Seperti pisang yang memiliki kata "sang" yang artinya dihormati.

Sehingga umat Hindu di Bali memiliki pohon pisang. Pisang juga juga memiliki keistimewaan lainnya seperti tidak akan mati sebelum berbuah.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved