Berita Denpasar

Ini Mempersulit Wisman Berkunjung, BTB Beri Masukan ke Pemprov Bali dan Pusat

Namun sampai saat ini belum ada satupun penerbangan internasional yang mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Penulis: Ragil Armando | Editor: Karsiani Putri
Tribun Bali/Putu Supartika
Ketua Bali Tourism Board (BTB), Ida Bagus Agung Partha Adnyana 

Kalah dari Thailand dan Singapura

KETUA Komisi II DPRD Bali, Ida Gde Komang Kresna Budi menyoroti sepinya wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali. Ia menyebutkan, akibat kebijakan pemerintah yang terkesan keras tersebut justru membuat banyak calon wisman akhirnya membatalkan rencana liburan ke Bali.

"Ini begini. Ini kan sudah terlanjur sebagian wisatawan di luar negeri kan sudah booking, karena setiap kebijakan kan membawa dampak kan gitu," katanya di DPRD Bali, Senin (15/11).

Apalagi, saat ini untuk mengunjungi Bali oleh pemerintah pusat diwajibkan melaksanakan karantina selama 3 hari.

Padahal, di beberapa negara pesaing Bali, seperti Thailand dan Singapura, justru meniadakan karantina bagi wisman yang mengunjungi negara-negara tersebut.

Sehingga, banyak calon wisman akhirnya mengalihkan destinasi kunjungannya ke negara-negara tersebut.

"Kalau mereka sudah misalkan ke Bali, misalkan karantina ini kan ke mana ini gua. Dikalahkan lah ini sama Thailand tanpa karantina, Singapura tanpa karantina kan lari ke sana," ucapnya.

Dia menyebutkan, Bali saat ini hanya bisa berharap dari para calon wisman yang belum menentukan destinasi untuk menikmati libur akhir tahunnya tersebut.

"Makanya kita kan hanya menunggu sisa ni, sisa-sisa yang belum booking tempat. Ya kita terpaksa berdoa lah jadinya. Mudah-mudahan memberikan keadilan buat Bali, biar rame," harapnya.

Baca juga: Hari Terakhir Road Show Mobil All New BR-V di Dealer Honda Denpasar Agung, Customer Sambut Euforia

Baca juga: KATALOG Promo Superindo Berlaku 15-18 November 2021, Ada Promo Masak Lezat Tetap Hemat

Politikus Golkar itu juga menyindir pemerintah sebelum memutuskan sebuah kebijakan seharusya mendengar masukan dan aspirasi masyarakat bawah.

"Makanya kami menghormati setiap kebijakan, tapi paling tidak setiap kebijakan masukan dari bawah kan begitu," paparnya.

Meski demikian, beberapa event yang ada di Bali di akhir tahun ini merupakan perhatian pemerintah untuk Bali.

Kresna Budi berharap kebijakan-kebijakan serupa agar terus didapatkan oleh Bali.

Sebab Bali paling terdampak pandemi Covid-19.

Terpisah, anggota Komisi XI DPR RI I Ketut Kariyasa Adnyana mendukung permintaan Gubernur Bali Wayan Koster terkait pemangkasan masa karantina bagi wisman yang datang ke Bali menjadi satu hari.

Ditemui di Buleleng, Senin (15/11), Kariyasa mengatakan, ia telah menyampaikan usulan gubernur itu ke pemerintah pusat.

Usulan itu hingga kini masih dipertimbangkan, agar tidak kembali terjadi lonjakan kasus terkonfirmasi Covid-19 di Bali.

Baca juga: Viral Fenomena Waterspout di Perairan Buleleng Bali, Pusaran Angin Kencang di Laut, BMKG: Hati-hati

Baca juga: KATALOG Promo Superindo Berlaku 15-18 November 2021, Ada Promo Masak Lezat Tetap Hemat

"Usulan sudah kami sampaikan kepada Satgas nasional. Awalnya Gubernur ingin kalau Wisman sudah divaksin dan tes PCR-nya sudah negatif, tidak perlu lagi karantina. Lebih ekstrem lagi itu. Pemerintah pusat masih mempertimbangkan, karena dikhawatirkan terjadi lonjakan kasus apabila karantina wisman ini dilonggarkan. Terlebih di Bali kan akan ada event-event nasional dan internasional," ucapnya. 

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved