Berita Denpasar
Makna Penciptaan Lontar Sundarigama, Memiliki Fungsi & Nilai Dalam Menaati Ajaran Agama Hindu
Lontar Sundarigama adalah salah satu lontar yang sangat dimuliakan umat Hindu, khususnya di Bali.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Karsiani Putri
Lontar Sundarigama juga diciptakan sebagai upaya menanamkan nilai tumbuhnya disiplin diri.
Dengan cara mengenalkan hari-hari suci Hindu yang patut diketahui khalayak umum.
Kemudian hari suci ini dipahami, diperingati serta dijalankan dengan tulus ikhlas.
Baca juga: Makna Filosofi Ngarebuin Saat Rahinan Sugihan
Baca juga: Sampah Berserakan di Sekitar Pesisir Pantai Crystal Bay, Pengunjung Diminta untuk Jaga Kebersihan
Ini semua untuk menumbuhkan kesadaran dan disiplin diri.
Yaitu disiplin yang dimulai dengan disiplin waktu.
Adanya hari baik atau hari suci yang dihitung berdasarkan perhitungan bulan baik Purnama maupun Tilem.
Lalu dihitung berdasarkan pawukon adalah cerminan bagaimana umat Hindu menghargai waktu.
Kesadaran akan fungsi dan makna waktu bagi kehidupan umat manusia ini, tercermin dari pandangan masyarakat Bali terhadap segala sesuatu di dunia nyata sebagai bagian dari sekala.
Kata sekala atau sakala berarti bersatu dengan waktu, terikat waktu, atau berusia.
Sebab waktu sangat menentukan hidup dan kehidupan mahluk di dunia ini.
Baca juga: Filosofi Pemaridan Guru Serta Maknanya Dalam Hindu Usai Hari Suci Galungan
Untuk itulah waktu dipandang sebagai sesuatu yang kerap pula menakutkan, angker, kejam, bengis karena tidak akan menunggu siapapun dan apapun itu.
Waktu pula kerap disamakan dengan maut itu sendiri atau kalamretyu.
Sehingga apabila umat Hindu memaknai dan memahami dengan benar waktu ini.
Melalui perayaan hari-hari suci, tentu akan membawa pahala besar yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan kehidupannya.
Membuat kehidupan alam semesta menjadi harmonis dan semua mahluk dapat hidup dengan Shanti atau damai.