Tips Kesehatan

Susah Minta Maaf? Hati-hati Dampaknya Bisa Datangkan Penyakit, Ini Penjelasannya Secara Psikologis

Meminta maaf yang tidak didasari ketulusan bisa memicu emosi negatif seseorang. Efeknya bisa memicu depresi hingga penyakit jantung.

Editor: Priscilla Nivili
pexels/katsmith
Ilustrasi - Tidak bisa minta maaf karena malu. Meminta maaf yang tidak didasari ketulusan bisa memicu emosi negatif seseorang. Efeknya bisa memicu depresi hingga penyakit jantung. 

Orang tipe ini punya pemikiran, jika mereka melakukan kesalahan berarti mereka jahat, jika lalai berarti mereka tidak peduli, jika salah berarti mereka bodoh.

Oleh karena itu, meminta maaf bisa mengancam harga diri orang dengan tipe kepribadian tidak terbiasa legawa.

Baca juga: Bisa Memperparah Gejala Hiperaktif, Inilah 7 Makanan yang Harus Dihindari bagi Anak ADHD

2. Memalukan

Bagi sebagian orang, minta maaf bisa menjadi jalan pembebasan dari rasa bersalah.

Tapi, bagi orang yang tidak legawa, minta maaf bisa jadi sesuatu yang memalukan.

Jika umumnya rasa bersalah bikin seseorang merasa tidak enak atas kekeliruan yang sudah dilakukan, tidak demikian dengan orang yang susah legawa.

Mereka justru merasa tidak nyaman setelah merasa malu karena terpaksa meminta maaf.

Rasa malu tersebut bahkan bisa membuat orang dengan tipe ini merasa diri mereka buruk.

Lebih jauh, mereka yang terpaksa minta maaf bisa mengalami krisis identitas.

Baca juga: Penting Untuk Diketahui Orang Tua, Berikut 14 Tanda Anak Mengalami ADHD

3. Takut memikul kesalahan orang lain

Beberapa orang merasa, dengan meminta maaf, seseorang otomatis menanggung tanggung jawab atas suatu persoalan.

Dengan pemikiran tersebut, golongan ini juga merasa jika kesalahan pihak lain turut mereka tanggung.

Misalkan saat berdebat dengan pasangan.

Orang yang punya pemikiran seperti ini merasa pasangannya tidak merasa bersalah sama sekali.

Padahal, dalam setiap permasalahan, umumnya ada andil pihak lain. Dengan kata lain, jarang ada kesalahan tunggal.

Baca juga: Waspadai Grooming, Perilaku Manipulatif di Balik Kekerasan Seksual pada Anak di Bawah Umur

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved