Tips Kesehatan
Kenali 5 Gejela Usus Buntu pada Anak, Perut Kembung dan Bengkak
Gejala usus buntu pada anak kecil cenderung lebih sulit dideteksi karena berbeda dengan orang dewasa pada umumnya.
TRIBUN-BALI.COM - Usus buntu adalah penyakit yang tak hanya dapat dialami oleh orang dewasa, tetapi juga anak kecil.
Gejala usus buntu pada anak kecil cenderung lebih sulit dideteksi karena berbeda dengan orang dewasa pada umumnya.
Penelitian yang terbit dalam jurnal Medicine, menyatakan bahwa mendiagnosa usus buntu pada anak cenderung lebih sulit karena setiap anak menunjukkan gejala yang beragam.
Namun, secara umum anak yang terkena usus buntu biasanya akan merasakan beberapa gejala berikut ini.
1. Nyeri perut di sekitar pusar yang menjalar ke sisi kanan bawah perut dalam beberapa jam
Baca juga: 16 KK Kena Dampak Banjir Bandang di Pekutatan Jembrana, Sudah Terjadi 4 Kali Dalam Setahun
Baca juga: PMI Provinsi Bali Adakan Giat Mukerprov Bahas Perkuat Prokes Hingga Bantuan untuk Warga Semeru
2. Nyeri di sisi kanan bawah perut yang makin memberat ketika perut disentuh atau saat bergerak, batuk, atau bersin
3. Demam
4. Gangguan pencernaan, seperti diare, sembelit, mual, dan muntah
5. Nafsu makan berkurang
6. Perut kembung dan bengkak
7. Anak tampak rewel dan kesakitan
8. Sakit saat buang air kecil
Dalam beberapa jam, rasa sakit bergerak ke sisi kanan bawah perut, di mana usus buntu biasanya berada dan menjadi menetap serta bertambah parah.
Dan bila ditekan area tersebut, atau ketika anak batuk dan berjalan kaki, bisa membuatnya merasakan nyeri yang hebat.
Baca juga: ATURAN Terbaru Libur Nataru Setelah PPKM Level 3 Dibatalkan, Perayaan Tahun Baru Diizinkan?
Baca juga: KENAPA Danu Tiba-tiba Dites Kesehatannya? Mata Berkaca-kaca Mau Menangis Saat Ditanya Kasus Subang
Baca juga: ODGJ di Beng Gianyar Aniaya Ibunya hingga Luka-luka, Tinggal Berdua dan Kehabisan Biaya Obat
Usus buntu pecah bisa terjadi dalam waktu 48–72 jam setelah gejala usus buntu pada anak pertama kali dirasakan.
Pecahnya usus buntu ini bisa menyebabkan peritonitis yang berbahaya dan perlu segera ditangani oleh dokter di rumah sakit, dilansir dari Health Focus.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang berupa foto Rontgen, USG, atau CT scan, serta pemeriksaan darah dan urine.
Jika tidak segera ditangani oleh dokter, usus buntu pada anak bisa menyebabkan komplikasi berbahaya, seperti peritonitis dan sepsis.
Oleh karena itu, segeralah bawa anak ke dokter jika ia mengalami gejala-gejala penyakit usus buntu atau bila kondisinya makin memburuk meski sudah mengonsumsi obat dari dokter.