Berita Jembrana
16 KK Kena Dampak Banjir Bandang di Pekutatan Jembrana, Sudah Terjadi 4 Kali Dalam Setahun
Sebanyak 16 KK di Kecamatan Pekutatan, terkena dampak banjir bandang yang terjadi di Sungai Pulukan, Desa Pekutatan, Kecamatan Pekutatan
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Noviana Windri
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA- Sebanyak 16 KK di Kecamatan Pekutatan, terkena dampak banjir bandang yang terjadi di Sungai Pulukan, Desa Pekutatan, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana.
Hal ini akibat dari cuaca ekstrem berupa guyuran hujan deras yang terjadi pada Senin 6 Desember 2021 sekira pukul 04.00 Wita pagi hari.
Salah satu warga yang terkena dampak ialah Nengah Suwitra salah seorang warga Banjar Pasar, Pekutatan.
Suwirta mengatakan, bahwa banjir yang terjadi kemarin itu, merupakan banjir yang paling besar dan air sangat tinggi.
Padahal, banjir bandang sebelum-sebelumnya tidak sebesar saat ini.
Baca juga: PMI Provinsi Bali Adakan Giat Mukerprov Bahas Perkuat Prokes Hingga Bantuan untuk Warga Semeru
Baca juga: ATURAN Terbaru Libur Nataru Setelah PPKM Level 3 Dibatalkan, Perayaan Tahun Baru Diizinkan?
Baca juga: Ramalan Zodiak Karier Rabu 8 Desember 2021, Aries Rajin Sagittarius Malas Gemini Beruntung
Namun warga sudah melakukan antisipasi dan siap-siap.
Seperti halnya, berkoordinasi dengan penjaga bendungan di hulu.
Sehingga kerugian tidak terlalu besar.
Hewan peliharaan dan lainnya tidak ditambatkan di pinggir sungai.
“Jadi sudah kami antisipasi untuk menekan kerugian material,” ucapnya Selasa 7 Desember 2021.
Informasi yang dihimpun, bahwa banjir bandang ini membuat 16 KK terdampak, dengan terkena rendaman banjir.
Sejumlah KK kehilangan peralatan dapur, rumah dan perabotannya terendam lumpur.
Bahkan, Pohon-pohon di pinggir sungai bertumbangan.
Korban lainnya, Luh Ratna mengaku sudah empat hari tidak bisa tidur karena hujan deras tiada henti.
Sebab, ia selalu khawatir akan terjadi lagi banjir bandang, yang terulang kembali. Dan benar-benar terjadi.
Baca juga: KENAPA Danu Tiba-tiba Dites Kesehatannya? Mata Berkaca-kaca Mau Menangis Saat Ditanya Kasus Subang
Baca juga: ODGJ di Beng Gianyar Aniaya Ibunya hingga Luka-luka, Tinggal Berdua dan Kehabisan Biaya Obat
Baca juga: Pembatalan PPKM Level 3 Nataru, DTW Tanah Lot Sambut Wisatawan dengan Penerapan Prokes yang Ketat