Berita Denpasar
Basa Alus dan Kasar, Berikut Anggah Ungguh Bahasa Bali
Bahasa Bali adalah bahasa ibu Pulau Dewata, dan memang memiliki keunikan tersendiri. Hal ini dijelaskan oleh Ida Pedanda Nabe Gede Buruan
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Karsiani Putri
Yaitu kata Alus Singgih, kata Alus Madia, kata Alus Mider, dan kata Alus Sor.
Kata Alus Singgih, jelas beliau adalah kata alus (halus) yang pada umumnya menghormati seseorang yang patut dihormati.
Baca juga: Genta Sebagai Simbol Ketuhanan, Bermakna Kesucian dalam Hindu Bali
Baca juga: Daksina atau Banten, Cara Mendekatkan Diri dengan Tuhan Dalam Hindu
Contoh kata Alus Singgih, adalah seda, lebar, makolem, ica, dan lainnya.
Biasanya kata Alus Singgih memiliki bentuk kata kasarnya.
Semisal jika Alus Singgih adalah kata seda (meninggal).
Maka bentuk kata kasarnya adalah bangka atau mati yang sama artinya juga meninggal.
Biasanya kata-kata Alus Singgih digunakan untuk berbicara kepada orang yang lebih dihormati atau lebih dituakan.
Baca juga: Manfaat Minum Air Lemon Hangat yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Mengurangi Gejala Pilek
Baca juga: Termasuk Menurunkan Gula Darah, Ketahui Manfaat Biji Ketumbar Bagi Kesehatan dan Juga Risikonya
Semisal berbicara kepada orang tua, atau pejabat dan pimpinan.
Atau orang yang patut dihormati, semisal kepada para sulinggih, atau orang suci.
Kemudian ada kata Alus Madia adalah kata yang rasa bahasanya madia (tengah).
Biasanya kata ini digunakan saat berbicara dengan seseorang yang belum dikenal.
Atau pada seseorang dengan hubungan yang belum begitu akrab.
Kata Alus Madia, berdasarkan rasa bahasanya dibedakan menjadi dua.
Baca juga: Manfaat Minum Air Lemon Hangat yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Mengurangi Gejala Pilek
Diantaranya, kata Alus Madia yang memang rasa bahasanya Alus Madia.
Serta kata Alus Madia yang berasal dari kependekan bentuk alus lainnya.