Berita Bangli

Yudi Tewas Tenggelam di Tukad Melangit Bangli, Terperosok ke Sungai Saat Memancing Bersama Kadek Eka

I Nengah Yudi (31) warga Banjar Jelekungkang, Desa Tamanbali, Bangli, Bali, ditemukan dalam keadaan tewas, di sungai Tukad Melangit

tribun bali/dwisuputra
ilustrasi mayat - Yudi Tewas Tenggelam di Tukad Melangit Bangli, Terperosok ke Sungai Saat Memancing Bersama Kadek Eka 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - I Nengah Yudi (31) warga Banjar Jelekungkang, Desa Tamanbali, Bangli, Bali, ditemukan dalam keadaan tewas, di sungai Tukad Melangit, Jumat 17 Desember 2021, sekitar pukul 16.06 Wita.

Pria tersebut terperosok jatuh ke sungai saat memancing bersama temannya, Kadek Eka Wiranata (27), sekitar pukul 09.00 Wita.

Musibah yang menimpa Yudi meninggalkan trauma yang membekas bagi Kadek Eka Wiranata.

Ia tidak menyangka kerabat dekatnya itu meninggal tenggelam di depan matanya sendiri.

Baca juga: BREAKING NEWS: I Nengah Yudi Terperosok Ke Sungai Saat Memancing Bersama Temannya

Eka mengatakan, sekitar pukul 08.00 Wita dia menerima pesan dari Yudi yang mengajak memancing.

Eka yang saat itu tumben diajak, sempat menolak dengan alasan tidak memiliki alat pancing.

"Biasanya ada temennya yang diajak mancing. Ini kok tumben saya diajak. Akhirnya dia (Yudi) menyuruh saya ke rumahnya karena dia punya kail pancing lagi. Setelah mencari cacing tanah, kita berdua berangkat bersama," ujarnya, Jumat.

Keduanya berangkat berboncengan dengan sepeda motor di Sungai Tukad Melangit tepatnya di sebelah timur Pabrik Air Minum Nonmin.

Sesampainya di lokasi pancing, Eka memancing di sebelah timur, sedangkan Yudi mancing di sebelah barat.

"Awalnya dia duluan mendapat ikan satu. Tapi selanjutnya saya terus yang mendapatkan ikan dan udang hingga tiga kali," ungkapnya.

Diduga karena posisinya kurang menguntungkan, Yudi memutuskan pindah posisi.

Hanya saja, Eka tidak melihat secara pasti kapan Yudi pindah, sebab dirinya tengah melamun saat memancing.

"Tiba-tiba terdengar suara 'plung'. Saya pun tersadar dan sontak mencari bambu yang ada di sekitar, dan mengarahkan ke Yudi. Saya bilang, Di ini pegang, ini pegang. Tapi dia tidak bisa meraihnya," ucapnya.

Kata Eka, bambu itu kurang lebih panjangnya lima meter. Saat ia mengarahkan bambu, posisi Yudi tenggelam sedada.

"Saat saya menoleh ke arah lain, dan lihat lagi, Yudi sudah tidak terlihat lagi. Air di sekitar pun tenang, tidak ada pergerakan. Saya panggil-panggil tapi tidak ada jawaban. Karena panik, saya langsung lari naik ke atas minta bantuan di Nonmin. Diperkirakan Yudi jatuh jam 10.00 Wita, karena saya minta bantuan ke Nonmin sekitar jam 10.30 sampai sana," jelasnya.

Eka mengatakan, sepengetahuannya Yudi tidak bisa berenang.

Namun ia memang hobi memancing.

Dan di lokasi tersebut memang tempat yang biasanya digunakan untuk memancing.

Ditanya soal firasat saat tengah memancing, Eka mengaku tidak ada. Hanya saja dalam perjalanan ke lokasi ia sempat berhenti.

"(Firasat) waktu mancing nggak ada. Cuma pas perjalanan turun (ke sungai) saya sempat bengong ragu-ragu. Sedangkan dia sudah jauh di bawah turun, dan akhirnya saya menyusul," katanya.

Kepala BPBD Bangli, Ketut Gde Wiredana mengakui adanya kejadian itu.

Ia mengungkapkan saat mendapati temannya tenggelam, Eka yang panik langsung kembali ke atas dan mendatangi Pabrik Air Nonmin, untuk meminta bantuan.

"Dari pihak Nonmin selanjutnya menghubungi pihak desa dan kami di BPBD Bangli. Dan selanjutnya dilakukan upaya pencarian," ucapnya.

Menurut Kepala Desa Tamanbali, I Nyoman Suargita, pencarian dilakukan mulai pukul 11.00 Wita.

"Yang pertama mencari adalah warga yang memang bisa menyelam. Kemudian Basarnas datang sekitar jam 13.00 Wita, dan dari (Relawan) Keris Bali juga ikut membantu," jelasnya.

Suargita mengatakan, jenazah Yudi ditemukan sekitar 15 meter ke selatan dari lokasi jatuhnya. Jenazah ditemukan dalam kondisi telentang.

Dikatakan dia, tempat ini memang lokasi yang kerap digunakan warga sekitar untuk memancing.

Ia juga mengungkapkan sebelumnya pun sempat ada warga sekitar yang jatuh di lokasi yang sama.

Hal tersebut diakui Kelihan Banjar Adat Jelekungkang, I Nyoman Rina.

Baca juga: Hendak Pindah Posisi Saat Memancing, I Nengah Yudi Terpeleset dan Jatuh ke Sungai

Sekitar tahun 83, seorang wanita yang baru menikah tenggelam di lokasi yang sama saat mencari sayur pakis/paku.

Rina mengatakan, prosesi pencarian Yudi, selain dilakukan secara sekala, juga ditempuh jalur Niskala.

Karenanya saat pencarian, warga sekitar juga membunyikan gamelan.

"Tujuannya untuk mempercepat pencarian, karena ada kemungkinan disembunyikan dari penunggu sekitar," ungkapnya.

Mengenai tindak lanjut pasca jenazah ditemukan, Rina mengatakan sesuai dresta, jenazah yang meninggal karena musibah (Salah Pati) seperti ini, langsung dibawa ke kuburan.

Tidak boleh dibawa pulang ke rumah.

Prosesi nyiramin juga dilakukan di kuburan, dan langsung dikebumikan.

Rina menambahkan, pasca musibah yang terjadi phaknya juga akan segera melakukan pertemuan dengan para penglingsir dan pemangku sekitar, untuk mengantisipasi terjadinya kejadian serupa.

Apakah ada kemungkinan lokasi tersebut ditutup?

"Bisa saja. Tapi tyang tetap mengimbau kepada masyarakat sekitar agar hati-hati. Karena di sepanjang Tukad Melangit ini terkenal angker," jelasnya. (*).

Kumpulan Artikel Bangli

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved