Berita Bali

Tanpa Perayaan Nataru di Bali, Pengusaha Pariwisata di Badung Sepakat, Tempat Keramaian Ditutup

Dalam mencegah penyebaran kasus Covid-19 di Kabupaten Badung, pemerintah setempat memastikan tidak ada perayaan saat Natal

TRIBUN BALI/RIZAL FANANY
Di akhir liburan Nataru terlihat masyarakat memadati kawasan Pantai Sanur, Minggu 3 Januari 2021 sore - Tanpa Perayaan Nataru di Bali, Pengusaha Pariwisata di Badung Sepakat, Tempat Keramaian Ditutup 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Dalam mencegah penyebaran kasus Covid-19 di Kabupaten Badung, pemerintah setempat memastikan tidak ada perayaan saat Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Bahkan beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang pariwisata dipastikan sepakat akan hal tersebut.

Meski ada wisatawan yang menginap di hotel maupun restoran, pihak hotel dan restoran diminta tidak melaksanakan kegiatan atau perayaan yang menimbulkan kerumunan.

Semua dilakukan, selain untuk menekan penyebaran virus, juga untuk membuktikan bahwa Bali, khususnya Badung, selalu taat protokol kesehatan (Prokes).

Baca juga: Jelang Libur Nataru, Dishub Bali Dirikan Posko Terpadu di Pintu Masuk dan Keluar Bali

"Kemarin kami sudah rapat dengan polres Badung. Kami pastikan tidak ada kegiatan saat Nataru nanti," ujar Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa, Kamis 23 Desember 2021.

Pihaknya mengaku ada beberapa kesepakatan yang dilakukan bersama pemilik perusahaan dan aparat terkait, seperti melaksanakan prokes yang ketat dengan selalu memakai masker, menyediakan sarana mencuci tangan dan selalu menjaga jarak serta menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

Selain itu, menaati aturan dengan tidak melaksanakan kegiatan pawai karnaval, arak-arakan, pesta perayaan dan perayaan Tahun Baru yang berpotensi menimbulkan kerumunan.

Termasuk yang terakhir menaati jam operasional sebagaimana diatur dalam Instruksi Mendagri No 66 Tahun 2021 dan Surat Edaran Gubernur Bali No 20 Tahun 2021.

"Pemilik perusahaan juga sudah menandatangani kesepakatan. Jadi nanti tetap akan ada pengawasan untuk memastikan tidak ada perayaan saat Nataru," katanya.

Setidaknya ada 19 pengusaha penyedia layanan hotel, restoran, beach club, dan bar di Kabupaten Badung yang diikut sertakan rapat dalam menyambut Nataru tersebut.

Sehingga dipastikan tidak ada perayaan yang besar seperti tahun-tahun sebelumnya.

"Dengan kita menunjukkan pada dunia bahwa kita bisa melaksanakan protokol kesehatan dengan baik, maka akan membuat wisatawan yakin untuk datang ke Bali. Sehingga juga akan berdampak baik bagi pengusaha juga," jelasnya.

Penerapan Inmendagri No 66 Tahun 2021 dan SE Gubernur Bali No 20 Tahun 2021 sebagai upaya menunjukan pada pemerintah pusat untuk membuka Bali untuk wisatawan.

Mengingat Bali siap untuk menerapkan Prokes di segala lini.

"Pastikan kita semua melaksanakan dengan maksimal, sehingga tidak ada keraguan lagi wisatawan untuk datang di Badung," tegasnya.

Di Gianyar, jajaran Polres Gianyar mengatensi perayaan Nataru di tengah pandemi Covid-19.

Demi mengindari kerumunan warga, terutama di objek-objek pariwisata, Polsek Sukawati memasang spanduk imbauan di objek-objek wisata di Kecamatan Sukawati.

Spanduk tersebut berisikan tulisan "Rayakan Natal dan Tahun Baru di Rumah Saja".

Kapolsek Sukawati, AKP I Made Ariawan, Kamis mengatakan, pemasangan spanduk tersebut tidak dilakukan sembarangan.

Pemasangan spanduk itu menyusul terbitnya Inmendagri No 67 Tahun 2021 tentang PPKM Covid-19; SE Gubernur Bali No 20 Tahun 2021; dan SE Bupati Gianyar No 2021 300/804/BID.IV/BKBP/2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Covid 19 pada saat Nataru periode 24 Desember 2021-2 Januari 2022.

"Polsek Sukawati menindaklanjuti dengan menyosialisasikan kepada pelaku pariwisata dan tokoh masyarakat di wilayah Sukawati agar mengetahui dan menyampaikan kepada karyawan dan pengunjung obyek wisata, bahwa pemerintah memberlakukan pembatasan dan pencegahan Covid pada saat Natal 2021 dan Tahun Baru 2022," ujarnya.

Pihaknya berharap semua pihak memahami upaya pemerintah dalam memerangi Covid-19.

Sebab, meskipun saat ini sejumlah aktivitas masyarakat sudah dibuka, namun pandemi ini masih berlangsung.

Karena itu, diharapkan masyarakat tetap mentaati aturan pemerintah untuk memerangi Covid-19.

Di Klungkung, monumen dan alun-alun Ida I Dewa Agung Jambe di Kota Semarapura akan ditutup untuk umum, Jumat 31 Desember 2021.

Hal ini untuk mengantisipasi keramaian masyarakat yang biasa terjadi saat malam pergantian tahun.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menjelaskan, antisipasi keramaian saat Tahun Baru masih menjadi atensi Satgas Covid-19 Klungkung.

Kebijakan yang diambil yakni dengan menutup tempat-tempat yang menjadi pusat keramaian, seperti monumen dan alun-alun Ida I Dewa Agung Jambe di Kota Semarapura.

"Kami memohon maaf kepada masyarakat, karena pada akhir tahun monumen dan alun-alun Ida I Dewa Agung Jambe kami tutup sehari saja. Lalu pada 1 Januari 2022 kami buka lagi seperti biasa," ungkap Suwirta yang juga Satgas Covid-19 Klungkung.

Ia mengimbau masyarakat untuk melakukan perayaan Tahun Baru secara sederhana di rumah.

Mengingat sampai saat ini masih dalam masa pandemi, walaupun angka Covid-19 di Klungkung sudah sangat melandai.

Kapolres Klungkung I Made Dhanuardana menjelaskan, saat malam pergantian tahun, pihaknya tidak akan melakukan penyekatan.

Namun begitu, ia mengimbau masyarakat merayakan malam pergantian tahun di rumah masing-masing.

“Tidak ada bermain kembang api, tidak berkerumun untuk mencegah Covid-19,” katanya.

Sementara itu, Kapolda Bali, Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra memimpin langsung apel gelar pasukan Operasi Lilin Agung 2021 di Lapagan Puputan Margarana, Renon, Denpasar, Bali, Kamis 23 Desember 2021.

Kapolda mengecek langsung kesiapan unsur personel gabungan beserta sarana prasarananya untuk memastikan kelancaran pengamanan perayaan Nataru di tengah pandemi Covid-19.

Irjen Pol Putu Jayan menyampaikan, pihaknya menggelar sejumlah pos pengamanan, pos pelayanan dan pos pintu masuk dalam menghadapi masa libur Nataru di Pulau Dewata.

"Kami menggelar 20 Pos Pam dan 5 Pos Yan serta 5 Pos Pintu Masuk di wilayah Bali, termasuk seperti di Pelabuhan, Terminal dan Bandara dengan mengerahkan 1.497 personel. 1.497 personel terdiri dari Polda Bali dan gabungan seperti unsur TNI Pecalang Dishub, Satpol PP, Dinas Kesehatan segenap unsur lain," kata Kapolda Bali seusai apel.

Kapolda Bali juga menginstruksikan untuk melaksanakan secara khusus random check antigen kepada para masyarakat maupun wisatawan yang beraktivitas di Bali.

Untuk itu, pihaknya mengimbau para wisatawan yang gelombang pergerakannya sudah terasa di Bali untuk selalu mematuhi aturan prokes sebagaimana SE Gubernur Bali No 20 tahun 2021 sert Inmendagri No 66 tahun 2021.

Di samping, pihaknya fokus memberikan pelayanan kepada masyarakat yang keluar masuk Bali, terlebih diberikan pada tempat-tempat ibadah dalam masa perayaan Natal agar masyarakat terlayani dengan baik.

"PAM Natal di gereja-gereja di seluruh Bali, misa tetap berjalan, sesuai arahan menteri agama, tempat ibadah untuk mematuhi batas kapasitas pengaturan tempat duduk dan lain-lain. Saya yakin pengelola tempat ibadah sudah memahami, aparat membantu mengecek dan mengawasi dalam pelaksanaannya sesuai aturan," katanya.

Terpisah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali bakal melakukan pengetatan di berbagai pintu masuk Pulau Dewata untuk mencegah penyebaran Covid-19 dan terciptanya klaster liburan Nataru.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, IGW Samsi Gunarta, Kamis.

Ia mengatakan, pihaknya saat ini telah membentuk empat posko terpadu di empat titik pintu masuk dan keluar Bali.

Baca juga: Diwarning Presiden, Kapolda Bali Imbau Wisatawan Patuhi Peraturan, Polisi Dirikan Puluhan Pos Nataru

Samsi Gunarta mengatakan, selain mencegah penyebaran Covid-19, posko terpadu tersebut juga dibuat untuk mengantisipasi lonjakan arus lalu lintas di Bali selama liburan Nataru.

"Posko Terpadu ini dilaksanakan 23 Desember sampai 2 Januari 2022," jelas dia.

Dia menjelaskan, empat titik yang dibentuk tersebut yakni di Bandara I Gusti Ngurah Rai Badung, Pelabuhan Gilimanuk Jembrana, Pelabuhan Padangbai Karangasem, dan Terminal Mengwi Badung.

Dirinya juga menjelaskan, proses pengamanan tersebut, para personel yang bertugas di Posko Terpadu bersinergi dengan pihak TNI, Polri, Dinas Kesehatan, serta instansi terkait lainnya.

Dalam posko tersebut juga para personel bertugas untuk memastikan para pelaku perjalanan dalam negeri mengikuti prokes secara konsisten, salah satunya dengan pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi.

Samsi menegaskan, para personel diarahkan mengelola data penumpang dan manifest secara lebih baik.

Selain itu juga mengupayakan tidak ada kendaraan angkutan umum lewat tanpa manifest dan pemeriksaan protokol kesehatan.

Khusus di Terminal Mengwi, pihaknya membuka helpdesk khusus untuk membantu manifest penumpang.

"Pemberangkatan angkutan penumpang menuju pintu masuk Nataru seluruhnya masuk melalui terminal Mengwi," imbuhnya.

Polda Antisipasi Aksi Terorisme

TANGKAPAN teroris di sejumlah wilayah di Indonesia menggambarkan paham radikalisme masih menjadi musuh yang nyata negara.

Hal ini membuat Polda Bali turut memperketat pengawasan di Pulau Dewata terhadap ancaman jaringan teroris agar Bali tetap kondusif terlebih di masa perayaan Natal dan Tahun Baru.

Kapolda Bali, Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra menyampaikan, pemetaan dan antisipasi ancaman teroris secara intelijen terhadap jaringan teroris sudah dilakukan Satuan Tugas (Satgas) dari Mabes Polri dan Badan Intelijen Negara Daerah Bali.

Polda Bali, Mabes Polri dan BIN Daerah Bali terus berkoordinasi untuk pengawasan dengan sarana-sarana yang dimiliki terhadap paham radikal maupun jaringan teroris.

Hal ini disampaikan Irjen Putu Jayan seusai apel gelar pasukan Operasi Lilin Agung 2021 di Lapangan Puputan Margarana, Renon, Denpasar, Kamis 23 Desember 2021.

"Terkait ancaman terorisme, Bali kondusif, Satgas yang ada dari Mabes Polri maupun BIN Daerah Bali selalu melakukan koordinasi dan pengawasan secara intelijen melalui sarana yang ada terhadap jaringan-jaringan terorisme," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Densus 88 Antiteror Polri mengungkap sembilan teroris yang ditangkap di Medan, Sumatera Utara, diduga merupakan bagian dari kelompok organisasi terlarang Jamaah Islamiah (JI).

"Iya, sembilan teroris yang ditangkap di Medan itu Jamaah Islamiah," kata Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Jumat 17 Desember 2021.

Aswin juga mengungkapkan empat teroris yang ditangkap di Batam, Kepulauan Riau, diduga merupakan bagian dari kelompok JI.

Baca juga: Waspadai Omicron Jelang Libur Nataru, Dewan Minta Pemprov Makin Perketat Pintu Masuk Bali

"Iya, empat teroris yang ditangkap di Batam itu Jamaah Islamiah," kata Aswin.

Aswin menuturkan seluruh teroris itu, yang ditangkap di Medan dan Batam, juga telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan kasus tindak pidana terorisme oleh penyidik Densus 88.

Namun Aswin tidak menjelaskan lebih lanjut identitas dan kronologis penangkapan tersangka teroris tersebut.

Densus 88 Antiteror Polri menangkap 13 orang terduga teroris di wilayah Medan dan Batam, Kamis 16 Desember 2021. (gus/weg/mit/ian/gil)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved