Berita Bali
Kisah Lubdaka pada Malam Siwaratri
Kisah Lubdaka pada malam Siwaratri: karena baktinya saat malam Siwaratri, ia diberikan anugerah dan tempat di Siwaloka
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Irma Budiarti
Laporan Wartawan Tribun Bali, Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Kisah Lubdaka Pada Malam Siwaratri.
Siwaratri sebentar lagi, yakni pada 1 Januari 2021.
Siwaratri bertepatan dengan hari ke-14, paruh gelap (panglong ping 14) bulan ketujuh (Magha).
Dikisahkan bahwa Sang Lubdhaka berangkat berburu kembali.
Baca juga: Makna dan Tata Cara Pelaksanaan Hari Suci Siwaratri
Ia melakukan perjalanan seorang diri, menuju ke arah timur laut atau dalam istilah Bali dikenal dengan arah kaja kangin.
Ia berjalan melewati desa-desa sepi, dengan atap alang-alang, ijuk berserakan, menandakan jarang orang datang ke sana.
Sampai petang ia masih berputar-putar di hutan itu, hingga ia menemukan danau di hutan tersebut yang sangat luas.
Lubdaka yang lelah dan belum mendapatkan buruan, akhirnya beristirahat di sana.
Alam bebas yang liar membawa angin sepoi-sepoi, angin dingin yang membuat tubuh Lubdaka menggigil.
Ia semakin merinding karena tak ada satupun suara binatang malam selain suara desiran angin.
Hal yang sangat aneh untuk hutan dan danau seluas itu. Sampai malam tiba, akhirnya Lubdaka memilih berhenti di sana.
Sebab sebelumnya, ia merasa dirinya hanya berputar-putar saja dan tidak menemukan buruan sama sekali.
Lubdaka berpikir, dengan menunggu di atas dahan, siapa tahu ada binatang yang meminum air di danau.
Malam semakin gelap, akhirnya Lubdaka memutuskan menginap di sekitar danau ini.
Baca juga: Umat Hindu Akan Merayakan Hari Suci Siwaratri Sebentar Lagi, Siapkan Diri untuk Jagra