Berita Gianyar

Siat Yeh Festival Air Suwat, Bangkit Bersama Menatap Tahun Baru

Bertema Bangkit Bersama Air, acara digelar di catus pata atau perempatan desa dengan tujuan penyucian sekala niskala

Penulis: I Putu Darmendra | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa
Keseruan ritual Siat Yeh dalam rangkaian Festival Air Suwat, Sabtu (1/1/2022). Acara digelar di catus pata Desa Suwat, Kecamatan Gianyar, dengan tujuan penyucian sekala niskala. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Siat Yeh di awal tahun baru menjadi acara penutup dalam rangkain Festival Air Suwat 2021.

Bertema Bangkit Bersama Air, acara digelar di catus pata atau perempatan desa dengan tujuan penyucian sekala niskala.

Kali ini yang terasa spesial, ritual Siat Yeh bertepatan dengan hari Siwaratri.

Hari di mana umat Hindu memuja Dewa Siwa, hari di mana umat berkontemplasi. Merenungi laku diri untuk menapak langkah menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Baca juga: Kasus Kriminal di Gianyar Berkurang Selama 2021

Bendesa Adat Suwat, Ngakan Putu Sudibya mengatakan, festival tahun ini dimaknai sebagai momentum bangkitnya Bali setelah nyaris dua tahun bumi dilanda pandemi.

Ia berharap, pariwisata segera pulih dan aktivitas kembali seperti sediakala.

"Kami mengangkat spirit sebagai festival. Sudah saatnya kita keluar dari kungkungan dan ketakutan berlebihan, namun tanpa mengabaikan kewaspadaan," ujar Ngakan Putu Sudibya, Sabtu (1/1/2022).

Warga desa berdatangan sesaat setelah suara kulkul berbunyi.

Mereka berkumpul di perempatan desa. Persembahyangan dipimpin sejumlah jro mangku di episentrum catus pata desa adat. Sedangkan krama duduk tersebar di empat penjuru arah.

Setelahnya, Siat Yeh dimulai. Satu sama lain saling menyiram. Tawa terdengar di antara hiruk gemelan dan lemparan cipratan guyuran air.

Gayung warna warni bak pelangi seakan menyiratkan, meski berbeda pandangan dalam berbagai hal, namun kebersamaan akan selalu ada untuk membangun desa.

Sudibya mengatakan, festival ke-7 ini dimaknainya sebagai momentem membangun visi desa adat 2024 menuju destinasi wisata air.

Kata Sudibya, sejumlah tahapan sudah dilalaui, baik dari perencanaan, penataan, hingga terwujudnya desa yang memiliki objek wisata. 

Kini desa ini sudah memiliki objek wisata Suwat Waterfall, kemudian wisata sipritual pengelukatan Siwa Melahangge.

Baca juga: Sopir Pickup di Gianyar Tergencet Seusai Tabrak Pickup Parkir

Tak sampai di sana, akan ada rencana selanjutnya yang perlu direalisasikan untuk membangun kemandirian ekonomi desa. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved