Berita Bali
BREAKING NEWS: Polda Bali Tetapkan Tersangka Kasus Mafia Properti, Korbannya Artis Ivanka Suwandi
Polda Bali menetapkan tersangka atas kasus tindak pidana penipuan jual beli properti senilai puluhan miliar rupiah
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Irma Budiarti
Laporan Wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwongoro
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Polda Bali menetapkan tersangka atas kasus tindak pidana penipuan jual beli properti senilai puluhan miliar rupiah.
Korbannya merupakan aktris senior sekaligus pemain sinetron Ikatan Cinta, yakni Ivanka Suwandi.
Penetapan tersangka dilakukan usai proses penyidikan dari pihak Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Bali terhadap sejumlah pihak yang terlibat.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Bali Kombes Pol Syamsi saat dikonfirmasi Tribun Bali perihal perkembangan kasus ini, pada Jumat 7 Januari 2021.
Baca juga: BCW Buka Pintu Pengaduan Kasus Mafia Tanah
"Benar, bahwa Ivanka Suwandi lapor di Polda Bali terkait penipuan jual beli properti. Saat ini kasus sudah sidik dan penetapan tersangka," kata Syamsi.
Disinggung mengenai kasus yang berjalan sudah 3 tahun di Polda Bali dan tak kunjung usai, hingga Ivanka Suwandi kembali mendatangi Polda Bali pada Senin 3 Januari 2022 kemarin.
Kedatangan Ivanka Suwandi guna mendesak dan melengkapi proses BAP (Berita Acara Pemeriksaan).
Syamsi menjelaskan, kendala dialami Polda Bali karena tersangka mengalami sakit keras sehingga menghambat proses penyidikan.
Senin 3 Januari 2021, Ivanka Suwandi memberikan keterangan tambahan selaku korban di hadapan penyidik Ditreskrimum Polda Bali.
Sekaligus mendesak Polda Bali mengusut tuntas kasus mafia tanah yang telah merugikan dirinya puluhan miliar rupiah.
Polda Bali sejatinya telah menerima laporan Ivanka Suwandi dengan register surat nomor LP/446/XI/2019/BALI/SPKT, tertanggal 13 November 2019.
Terhitung pada 4 Desember 2019 penyidik Polda Bali menaikkan status penyelidikan ke penyidikan.
Penyidik Polda Bali beberapa kali melayangkan surat panggilan kepada terlapor untuk diambil keterangan oleh penyidik namun mengalami kendala karena terlapor sakit keras.
"Kendalanya kemarin karena tersangka sakit keras," ujarnya.
Baca juga: Jadi Mafia Tanah 5,5 Ha, Mantan Kepala Desa di Nusa Penida Kini Mendekam di Sel Tahanan Polda Bali