Berita Bali
BKSAP DPR RI Kunker ke Badung, Komponen Pariwisata Bali Mengadu Minta Keadilan
Sejumlah perwakilan komponen pariwisata Bali mengadu terkait kondisi pariwisata Bali yang memprihatinkan akibat pandemi Covid-19.
Penulis: Ragil Armando | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Sejumlah perwakilan komponen pariwisata Bali mengadu terkait kondisi pariwisata Bali yang memprihatinkan akibat pandemi Covid-19.
Hal ini disampaikan para perwakilan komponen pariwisata Bali itu di sela-sela kunjungan kerja (kunker) Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI di Kabupaten Badung, Bali, Selasa 18 Januari 2022.
Kepada para legislator di Senayan tersebut, mereka meminta agar pariwisata Bali mendapat perhatian lebih dan mendapat penanganan maksimal dari pemerintah pusat.
Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Bali, Made Agus Yoga Iswara kepada para legislator Senayan itu mengatakan, bahwa saat ini menurutnya kondisi Bali benar-benar tidak tertolong.
Baca juga: Sidang Umum Parlemen Dunia Bakal Digelar di Bali, BKSAP DPR RI Optimis Pariwisata Bali Menggeliat
Pasalnya, dari kebijakan pemerintah pusat yang mengizinkan pembukaan penerbangan bagi 19 negara, tetapi hanya 6 negara yang punya penerbangan langsung ke Bali.
Sehingga, pihaknya meminta pemerintah serius untuk membantu Bali yang terpukul akibat pandemi.
"Dari 19 negara yang dibuka penerbangan internasionalnya, hanya 6 yang bisa masuk ke Bali. Sisanya mereka tidak bisa penerbangan internasional secara langsung ke Bali. Kami ingin pusat agar benar-benar serius memberikan perhatian kepada Bali," ujar Yoga Iswara.
Bahkan, pihaknya membandingkan kebijakan yang menurutnya pilih kasih antara Bali dengan DKI Jakarta.
DKI Jakarta sendiri menurutnya diizinkan dibuka secara luas oleh pemerintah pusat, tidak pernah ada pelarangan, walaupun kasus positif Covid-19 lebih parah dari Bali.
"Jakarta dari mulai pandemi Covid-19, selalu dapat prioritas untuk mendapatkan penerbangan internasional, tidak pernah sama sekali ada larangan. Kami mohon BKSAP DPR RI memperjuangkan persoalan ini di pusat," tegas Yoga Iswara.
Kata dia, pariwisata Bali saat ini sudah dalam titik nadir.
Pekerja dan pengusaha pariwisata sudah hampir turun ke jalan. Namun masih bisa dikontrol.
"Kalau mau buka Bali, ayo support dengan serius. Di Thailand, varian Omicron ada, namun penerbangan internasional tetap dibuka. Kami bukan mengabaikan protokol kesehatan, tetapi mari beri kami kesempatan untuk melakukan upaya, manajemen risiko," ujar Yoga Iswara.
Sedangkan, Ketua PHRI Badung, I Gusti Agung Ngurah Rai Surya Wijaya dalam pertemuan mengatakan apresiasi BKSAP DPR RI kunjungan ke Badung.
Sehingga ada harapan untuk bisa suarakan keluhan komponen pariwisata Bali.
"Dulu kami masih punya wakil di Komisi X DPR RI membidangi pariwisata, sekarang sudah nggak ada lagi. Dulu masih ada Pak Supadma Rudana kolega kami di Komisi X. Jadi kami harap tolong bantu Bali," tegas Rai Wijaya.
Rai Wijaya menyebutkan bahwa dampak pandemi Covid-19 di Bali membuat 1 orang terkapar ekonominya.
Selama ini pemerintah selalu bilang sabar dan sabar.
"Kami di akar rumput tahu betul kondisi pekerja dan pengusaha pariwisata. Vila mereka sudah pada dijual. Hotel dijual, pekerja punya sepeda motor dijual untuk sekedar makan. Orang lapar disuruh sabar ya nggak bisa," tandas Rai Wijaya.
"Jangan alasan negara lain belum mau datang ke Bali. Bagaimana mau datang, aturan masuk ke Bali belum beres. Pintu masih ditutup, namun kesannya sudah dibuka, tolong cari titik tengahnya," imbuhnya.
Atas kondisi ini, Wakil Ketua BKSAP Supadma Rudana menginventarisasi semua keluhan aspirasi komponen pariwisata Bali.
Pihaknya akan menyampaikan di level pimpinan di DPR RI dan pemerintah pusat supaya pariwisata Bali diupayakan dibuka secepatnya secara penuh, seperti negara-negara lain.
"Tentunya dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan. Ya benar juga, harus dilakukan manajemen risiko," ujar politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ini.
Supadma Rudana mengatakan, Bali selama ini menyandang banyak prestasi dalam penanganan pandemi Covid-19.
"Tingkat vaksinasi nomor satu di nasional, prokes juga terbaik, pola karantina dan penanganan pandemi Covid-19 juga mendapatkan apresiasi pemerintah pusat. Tetapi kesehatan terjaga, ekonomi bisa pulih, itu yang harus dicarikan solusinya," tandas Wakil Ketua Fraksi Demokrat DPR RI ini.
Sementara, Anggota BKSAP DPR RI, Linda Megawati, meminta agar pimpinan BKSAP DPR RI nanti mengkomunikasikan agar aspirasi komponen pariwisata Bali disampaikan ke pimpinan DPR RI.
"Sebaiknya bapak-bapak dari komponen pariwisata ini diundang ke DPR RI, pertemukan dengan lintas komisi terkait," ujarnya.
Baca juga: BKSAP DPR RI Kunjungan Kerja ke Jembrana, Putu Supadma Salurkan 1.000 Vaksin dan 10 Ton Beras
Dalam kunjungan rombongan BKSAP DPR RI yang dipimpin Wakil Ketua BKSAP DPR RI Putu Supadma Rudana didampingi para anggota BKSAP DPR RI.
Rombongan diterima di Ruang Kerta Gosana, Mangupraja, Badung, oleh Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa mewakili Bupati Badung Nyoman Giri Prasta.
Dalam pertemuan tersebut hadir juga dinas terkait, tokoh pariwisata di Badung.
Sekda Badung mengawali dengan memaparkan dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian masyarakat Bali, khususnya Badung. (*).
Kumpulan Artikel Bali