Berita Klungkung

Nurhayati Perkecil Ukuran Gorengan, Pedagang Gorengan Klungkung Harap Rasakan Minyak Goreng Subsidi

Turunnya harga minyak goreng, sangat dinantikan oleh pelaku usaha mikro di Klungkung.

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Noviana Windri
Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Seorang pegadang gorengan di Kota Semarapura, Kamis (20/1). 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Turunnya harga minyak goreng, sangat dinantikan oleh pelaku usaha mikro di Klungkung.

Seperti yang diungkapkan seorang pedagang gorengan di Kota Semarapura, Nushayati (40).

Selama beberapa bulan ini, ia harus "putar otak" karena mahalnya harga minyak goreng.

Nurhayati berlahan mencelupkan adonan, ke minyak goreng panas, Kamis sore 20 Januari 2022.

Ketika itu lapak dagangannya cukup ramai didatangi pembeli.

Baca juga: Promo JSM Hypermart TERBARU 21 - 24 Januari 2022, Minyak Goreng 2L Rp26.000, Sunlight 755Ml Rp11.390

Baca juga: Promo JSM Superindo 21 - 23 Januari 2022, Minyak Goreng Bimoli 2L Rp25.000, Sosis Kimbo Diskon 50%

Baca juga: Daftar Ritel yang Menjual Minyak Goreng Rp 14 Ribu, Ada Carrefour, Circle K Hingga Indomaret

Nurhayati pun bersyukur, gorengan yang ia jual setiap harinya terjual abis, walaupun harga minyak sebagai bahan baku gorengan harganya meroket beberapa bulan belakangan.

"Bersyukur gorengan saya laku. Kondisinya sekarang yang penting laku dulu, kalau untung tidak bisa banyak banyak karena harga minyak goreng mahal sekali," ungkap Nurhayati.

Ia mengatakan, mahalnya harga minyak goreng sudah sekitar November 2021 lalu

. Ketika normal, ia membeli dua kerdus minyam goreng seharga Rp300 ribu.

Namun saat ini harganya sudah mencapai Rp450 ribu. Hal ini membuatnya kelabakan.

Nurhayati bingung untuk menekan biaya produksi. Kalau menaikan harga gorengan, ia takut pelanggannya hilang.

Sementara jika tidak melakukan efesiensi, ia khawatir merugi karena mahalnya harga minyak goreng

Sampai akhirnya Nurhati meminta pendapat ke para langganannya.

"Saya kelabakan. Langgana keberatan kalau saya naikan harga. Tapi mereka juga memaklumi, dengan memberikan masukan agar saya perkecil ukuran gorengan saya sedikit," ungkapnya.

Dengan sangat terpaksa, Nurhayati harus mengecilkan ukuran gorengan untuk menekan biaya produksi. Ia puas dengan mencari untung yang sedikit.

Baca juga: DPR Prediksi Stok Minyak Goreng Rp 14.000 Hanya Cukup Untuk 2 Bulan, Adi Wisoko: Tak Sampai Ramadan

Baca juga: PROMO JSM Superindo TERBARU 21-23 Januari 2022: Bimoli Minyak Goreng 2L Rp25.000, Diapers Diskon 40%

Baca juga: Minyak Goreng Kemasan Masih Dijual Rp 22.000 di Minimarket Denpasar, Konsumen Harap Bisa Lebih Murah

"Yang penting bisa bertahan usaha saya," jelasnya.

Dengan adanya program subsidi dari pemerintah, ia sangat berharap harga minyak goreng kembali stabil. Sehingga ia bisa kembali berjualan dengan hasil dan biaya produksi yang normal.

"Saya pedagang gorengan senang sekali, kalau ada program yang bisa membuat harga minyak goreng normal. Kami sangat berharap harga minyak goreng kembali terjangkau. Kalau sekarang sangat sulit dijangkau," harapnya. (mit).

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved