Berita Bali
Kisah Inspiratif Seniman Asal Kamasan Mangku Muriati, Rangkum Pandemi Lewat Seni Lukis Wayang
Pandemi Covid-19 tidak membuat seniman lukisan Wayang Kamasan, Mangku Nengah Muriati (56) berhenti untuk berkarya
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Pandemi Covid-19 tidak membuat seniman lukisan Wayang Kamasan, Mangku Nengah Muriati (56) berhenti untuk berkarya.
Justru ini menjadi inspirasinya dalam menggarap dua karya lukisan Wayang Kamasan, yang menggambarkan rangkuman fenomena pandemi Covid-19.
Om suastiastu, demikian kalimat dari seekor burung beo menyapa, ketika baru memasuki kediaman dari Mangku Nengah Muriati, di Banjar Siku, Desa Kamasan, Klungkung, Bali, Rabu 26 Januari 2022.
Dengan ramah, Mangku Muriati lalu mempersilakan untuk masuk ke ruangan galeri lukisannya yang sederhana.
Baca juga: Menilik Dua Lukisan Karya SBY di Ubud Gianyar, Mengagumi Indahnya Panorama Gunung Agung
Nuansa klasik langsung terasa ketika sesaat berada di geleri tersebut.
Di sisi utara tampak perangkat audio retro, ditambah beberapa kursi kayu yang menambah nuansa klasik ruangan itu.
Pada dinding, terpajang foto almarhum Mangku Mura, ayah dari Mangku Muriati yang merupakan salah satu seniman Wayang Klasik Kamasan berpengaruh pada masanya.
Selama pandemi Covid-19, galerinya itu tidak banyak dikunjungi wisatawan atau para penikmat seni lukis.
Namun hal tersebut tidaklah membuatnya terbelenggu dengan keadaan.
"Begitu datang Covid-19, situasi sepi. Saya berpikir, lucu rasanya kalau seniman tidak berkarya. Saya akhirnya dapat ide buat lukisan yang menceritakan kondisi Covid-19," ungkap Muriati.
Ia lalu beranjak dari tempat duduknya, dan mengambil dua lukisan masing masing berukuran 120 cm dan 80 cm.
Lukisan itu awalnya terbungkus plastik, namun ia perlahan membukanya.
"Ini lukisan saya yang merangkup semua situasi selama pandemi Covid-19. Saya menyelesaikan dua lukisan ini hampir setahun lamanya," ujarnya.
Lukisan itu sepintas seperti halnya lukisan Wayang Kamasan pada umumnya.
Namun jika lebih jeli, lukisan itu benar-benar menceritakan fenomena Covid-19.