Berita Denpasar

Kota Denpasar Disemprot Sabun Udara 280 Ribu Liter Selama Seminggu ke Depan

Peningkatan kasus positif Covid-19 yang terjadi di Kota Denpasar ditangani dengan penyemprotan cairan eco enzyme sebagai sabun udara

Penulis: Putu Supartika | Editor: Karsiani Putri
Tribun Bali/Putu Supartika
Penyemprotan eco enzyme yang dilaksanakan di Kota Denpasar - Kasus Covid-19 melonjak, Denpasar dibombardir 280 ribu liter Eco Enzyme selama seminggu 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Peningkatan kasus positif Covid-19 yang terjadi di Kota Denpasar ditangani dengan penyemprotan cairan eco enzyme sebagai sabun udara untuk membersihkan polutan di udara.

Penyemprotan ini dilakukan mulai Minggu (6/2) hingga satu minggu ke depan.

Dalam sehari sebanyak 8 kendaraan tangki dari Dinas Pertamanan dan Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) Kota Denpasar yang dikerahkan untuk penyemprotan ini.

Baca juga: Turis Jepang Akui Puas dengan Karantina Sistem Gelembung di Bali

Baca juga: Desa Dauh Puri Kaja Denpasar Semprot Sekolah dengan Desinfektan Cegah Penularan Covid-19 

Baca juga: CATAT! Ini Syarat & Biaya Buat Visa B211A Bagi Turis Asing ke Bali & Kepulauan Riau

Satu tangki mobil tersebut berisi 5 ribu liter cairan eco enzyme, sehingga dalam sehari sebanyak 40 ribu liter cairan disemprotkan, dan dalam seminggu menjadi 280 ribu liter.

Penyemprotan ini dimulai dari depan Pura Jagatnatha Kota Denpasar.

Selanjutnya mobil tangki tersebut menyebar ke empat kecamatan dimana satu kecamatan disasar oleh dua mobil tangki.

Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara mengatakan seminggu ini kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar terus mengalami peningkatan.

Bahkan data terakhir, jumlah kasus harian mencapai 600 lebih untuk Kota Denpasar dan Bali mencapai 2 ribu lebih.

Baca juga: Terapi Bahasa Tenangkan Jiwa Ala GMH

Baca juga: Masatua Bali Sebagai Sarana Edukasi Pemuliaan Air

Baca juga: Turis Jepang Akui Puas dengan Karantina Sistem Gelembung di Bali

“Upaya kami di Denpasar untuk menekan penyebarannya, salah satunya dengan penyemprotan eco enzyme ini. Mudah-mudahan dengan penyemprotan ini bisa menekan kasus dan segera melandai,” kata Jaya Negara.

Ia menambahkan, selain dengan melakukan penyemprotan, pihaknya juga memaksimalkan pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga atau booster.

Sementara itu, Dewa Nyoman Rai Asmara Putra yang merupakan Penasihat Eco Enzym Nusantara Pusat mengatakan eco enzyme ini merupakan hasil fermentasi dari bahan organik.

Bahan-bahan organik ini difermentasi selama 3 bulan.

“Misal sampah dapur mulai dari kulit buah, sisa sayur yang tidak dimasak, yang kemudian kita olah. Ditambah dengan gula aren, kemudian difermentasi selama 3 bulan,” katanya.

Ia menambahkan, pada bulan pertama pelaksanaan fermentasi, bahan organik ini akan menjadi alkohol.

Selanjutnya pada bulan kedua akan menjadi asam.

Baca juga: CATAT! Ini Syarat & Biaya Buat Visa B211A Bagi Turis Asing ke Bali & Kepulauan Riau

Baca juga: CEK Sebelum Terbang! Ini Aturan Bagasi Pesawat Lion Air Tahun 2022 

Baca juga: Desa Dauh Puri Kaja Denpasar Semprot Sekolah dengan Desinfektan Cegah Penularan Covid-19 

Baca juga: MAKNA Skema Warm Up Vacation, Syarat Turis Asing Masuk ke Pulau Dewata

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved