Human Interest
Kisah Sumiati, Wanita Sebatang Kara Asal Jember yang Rawat 60 Ekor Anjing Telantar di Padang Galak
Berawal dari tak kuasa melihat seekor anjing yang akan dijadikan makanan dan dipukuli oleh oknum yang tak bertanggung jawab, Sumiati, wanita senja usi
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Berawal dari tak kuasa melihat seekor anjing yang akan dijadikan makanan dan dipukuli oleh oknum yang tak bertanggung jawab, Sumiati, wanita senja usia 60 tahun ini kini merawat seluruh anjing yang telantar di kawasan Pantai Padang Galak, Denpasar, Bali.
Ketika ditemui siang hari, Bu Sum begitu sapaannya, nampak sedang bekerja memulung barang bekas.
Panasnya terik matahari tampak membakar kulit tuanya yang mulai keriput.
Namun ia tak pernah mengeluh, semua itu ia lakoni demi 60 ekor anjing telantar yang ia pelihara agar tetap hidup.
Baca juga: Denpasar PPKM Level III, Sidak Masker Digencarkan, 14 Orang Terjaring Razia di Kelurahan Penatih
Tak hanya memulung, ia pun juga menjadi tukang sapu di kawasan Pantai Padang Galak.
Dalam sebulan, BuSumiati hanya mendapatkan gaji sejumlah Rp1 juta dari melakoni pekerjaan sebagai tukang sapu.
"Sebulan dapat gaji Rp1 juta dik. Dan itu kurang untuk membeli pakan anjing. Saya sangat butuh bantuan untuk pakan anjing-anjing di sini dan obat untuk anjing yang gatal-gatal," ungkapnya pada, Selasa 8 Februari 2022.
Tempat tinggalnya kini bersama 60 ekor anjing pun merupakan lahan yang dipinjamkan oleh seorang donatur.
Wanita asal Jember, Banyuwangi ini juga menuturkan sebelumnya ia bersama suaminya merawat anjing-anjing telantar ini.
Namun lima tahun silam, suami Bu Sum meninggal dunia dan meninggalkan Bu Sum sendiri.
Bu Sum memang memiliki satu orang anak kandung. Namun Bu Sum mengatakan anaknya tidak bersedia untuk merawat Bu Sum dan mempersilahkan Bu Sum untuk bekerja di Bali.
"Punya anak satu gak (tidak) mau (merawat Bu Sum), makanya saya cari makan sendiri. Suami saya sudah meninggal 5 tahun yang lalu," ceritanya sambil menitikkan air mata.
Baca juga: Akses Jaba Pura Ditutup Tembok, Pengempon Minta Bantuan PHDI Denpasar dan Pihak Terkait
Seingat Bu Sum, ia telah merawat anjing telantar kurang lebih selama 10 tahun.
Dan memang kebanyakan anjing-anjing yang dibuang di Padang Galak ini berjenis kelamin betina.
