Berita Tabanan
H-1 Pangrupukan Pengarak Ogoh-Ogoh Tes di Puskesmas, Desa Diminta Setor Data Pemuda
Dinas Kesehatan Tabanan telah menyiapkan alat rapid antigen dan seluruh petugas atau tim rapid antigen di seluruh Puskesmas
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Dinas Kesehatan Tabanan telah menyiapkan alat rapid antigen dan seluruh petugas atau tim rapid antigen di seluruh Puskesmas yang ada di Tabanan untuk pengarak atau pengusung ogoh-ogoh di Tabanan.
Rencananya, seluruh pemuda yang akan mengarak ogoh-ogoh datang ke Puskesmas di wilayahnya masing-masing H-1 Pangrupukan.
Dinas Kesehatan sudah menyiapkan minimal satu tim di setiap Puskesmas.
Baca juga: Belajar dari YouTube, Maret Buat Kerajinan dari Sampah Plastik, Terjual Hingga ke Sulawesi
Baca juga: ARTI MIMPI Tentang Bully, Pertanda Berada di Posisi yang Tak Nyaman & Alami Ketidakadilan
Baca juga: 20 Petugas PDAM Tabanan Standby Terima Pengaduan Saat Nyepi, Pelanggan Diminta untuk Tampung Air
"Sudah kita koordinasikan, dan seluruh Puskesmas juga sudah tiang minta untuk bersurat ke semua perbekel agar mendata berapa jumlah pesertanya. Data itu paling lambat Sabtu besok dikumpul ke petugas medis agar ready nanti hari Selasa," jelas Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr Nyoman Susila saat dikonfirmasi, Jumat, 25 Februari 2022.
Dia menjelaskan, seluruh Puskesmas sudah disiapkan untuk memfasilitasi rapid antigen menjelang pengarakan ogoh-ogoh.
Jadwal rapid antigen akan dilaksanakan Selasa, 1 Maret 2022 mendatang merata di seluruh wilayah mulai pukul 08.00 Wita hingga selesai.
Tapi pihaknya masih belum mengetahui jumlah dari pemuda yang akan mengusung ogoh-ogoh.
Mengingat data paling lambat akan disetor oleh pihak desa besok Sabtu, 26 Februari 2022.
Pihaknya menegaskan, untuk rapid dan petugas sudah disiapkan dan mencukupi berapa pun jumlahnya asalkan pemuda datang ke puskesmas.
"Mekanisme nanti adalah para peserta akan datang atau ditunggu di Puskesmas oleh petugas. Karena jika kita datang ke banjar-banjar itu terlalu banyak. Yang jelas rapidnya cukup dan petugasnya sudah selesai. H-1 Pangrupukan kita sudah laksanakan rapid ini," jelasnya.
Kemudian, kata dia, jika semisalnya ada pemuda yang hasilnya positif akan dilaksanakan tracing pada Rabu, 2 Maret 2022 oleh petugas.
Namun, risikonya adalah jika ada yang positif mereka harus menjalani isolasi mandiri (isoman) terlebih dahulu sebelum dilakukan tes PCR.
"Nanti yang positif tetap akan isoman dulu di rumah masing-masing dan diawasi Satgas Desa. Karena setelah PCR harus menunggu dulu hasilnya, mungkin setelah Nyepi atau Ngembak Geni itu kita langsung jemput mereka yang positif untuk menjalani isolasi terpusat di tempat yang sudah disediakan," jelasnya mantan Dirut RSUD Tabanan ini.
dr Susila kembali menegaskan, rapidnya sudah disiapkan dan untuk kebutuhan Nyepi sudah cukup.
Hal ini dikuatkan dengan informasi bahwa banyak Desa yang tidak mengirim data karena tidak mengarak ogoh-ogoh.
Baca juga: Belajar dari YouTube, Maret Buat Kerajinan dari Sampah Plastik, Terjual Hingga ke Sulawesi
Baca juga: ARTI MIMPI Tentang Bully, Pertanda Berada di Posisi yang Tak Nyaman & Alami Ketidakadilan
Baca juga: Bali Akan Alami Fenomena Hari Tanpa Bayangan Selama 3 Hari, Berikut Ini Waktunya
"Misalnya ada satu Desa awalnya mengirim 4 Banjar tapi setelah didata atau data terbaru hanya satu banjar yang dikirim. Kemudian setiap banjar kemungkinan tidak maksimal mengirimnya 25 orang itu, lebih banyak yang kurang dari jumlah itu," ungkapnya.
(*)