25 Warga Bali Telantar di Turki

Ditipu Agen, Ayah PMI Buleleng Utang Rp 70 Juta Demi Berangkatkan Anak ke Turki

Putu Sumerta, Ayah PMI Buleleng Rela Berutang hingga Rp 70 Juta Demi Memberangkatkan Anak ke Turki

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Putu Sumerta menuturkan kronologi sang anak saat berangkat bekerja di Turki, Jumat 11 Maret 2022. Putu Sumerta, Ayah PMI Buleleng Rela Berutang hingga Rp 70 Juta Demi Memberangkatkan Anak ke Turki 

Usut punya usut, lamanya karantina disebabkan lantaran pihak agen baru berusaha mencarikan pekerjaan untuk para PMI tersebut. 

Setelah 19 hari berada di losmen, Komang Yudi kemudian mulai mendapatkan pekerjaan di salah satu hotel yang ada di Turki.

Ia bekerja di hotel tersebut selama satu bulan dengan upah yang diterima sekitar 3.000 lira.

"Saya tidak tahu waktu itu kerja di hotel bagian apa. Dia kerja di hotel selama kurang lebih satu bulan dapat upah 3.000 lira, atau kalau dirupiahkan sekitar Rp 2.5 juta karena mata uang lira sempat turun," ungkapnya. 

Baru satu bulan bekerja di hotel, Komang Yudi kemudian dirumahkan.

Pihak hotel melakukan pengurangan pegawai lantaran Turki saat itu diterjang hujan salju.

Akibat pengurangan pegawai itu, Komang Yudi sempat nganggur selama satu bulan lebih.

Ia memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan menggunakan sisa uang saku yang diberikan oleh orangtuanya saat berangkat.

"Harga sembako di Turki katanya masih terjangkau. Jadi selama nganggur satu bulan itu dia makan pakai uang saku yang saya berikan sebelum berangkat," terangnya. 

Saat nganggur itu, Komang Yudi, ungkap sang ayah, sempat meminta kepada pihak agen untuk dicarikan pekerjaan.

Baca juga: BP2MI Denpasar Tegaskan 25 Orang Bali yang Luntang-lantung di Turki Bukan PMI

Namun permintaan itu belum dapat dipenuhi.

Merasa jengah karena cukup lama menganggur, Komang Yudi pun akhirnya memberanikan diri untuk mencari pekerjaan sendiri.

Sang anak, ungkap Sumerta, kini telah bekerja di salah satu hotel sebagai tenaga cleaning service. 

"Anak saya baru beberapa hari ini mulai dapat kerjaan di hotel sebagai tenaga cleaning service. Pekerjaan itu dia cari sendiri, bukan lewat agen. Dia sekarang sudah punya Ikamet, bukan via liburan lagi. Ikamet itu dia dapat dari agen. Sementara keponakan saya bikin Ikamet dengan uang pribadi," ungkapnya. 

Sumerta pun menyebut, sang anak kini belum memiliki niat untuk kembali ke tanah air, karena telah memiliki pekerjaan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved