Berita Buleleng

Desa Adat Buleleng Gelar Upacara Melasti Pakai Mobil Pikap

Masyarakat berangkat dari Pura Desa Adat Buleleng menuju ke Pura Segara Eks Pelabuhan Buleleng dengan menggunakan 65 mobil pikap

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Iring-iringan upacara melasti Desa Adat Buleleng menggunakan mobil pikap, Kamis (17/3/2022) 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Desa Adat Buleleng melaksanakan upacara melasti, pada Purnama Kedasa Kamis (17/3/2022).

Meski kasus Covid-19 telah mengalami tren penurunan, upacara melasti tetap dilaksanakan dengan protokol kesehatan.

Dimana, jumlah peserta yang ikut dibatasi.

Masyarakat berangkat dari Pura Desa Adat Buleleng menuju ke Pura Segara Eks Pelabuhan Buleleng dengan menggunakan 65 mobil pikap.

Baca juga: Polres Buleleng Periksa Komang P, Terlapor Kasus Dugaan Penipuan PMI 

Bendesa Adat Buleleng, Nyoman Sutrisna mengatakan, Desa Adat Buleleng terdiri dari 14 banjar adat.

Namun yang mengikuti upacara ini hanya 13 banjar adat.

Sementara satu banjar adat, yakni Banjar Adat Delod Peken tidak melaksanakan upacara melasti lantaran salah satu warganya meninggal dunia.

Dari 13 banjar adat yang mengikuti upacara melasti ini, ada sebanyak 29 sarad, 27 kotak ampilan dan 14 bonang yang dibawa ke Pura Segara Eks Pelabuhan Buleleng untuk disucikan.

Puluhan pratima itu dibawa ke Segara Eks Pelabuhan Buleleng dengan menggunakan mobil pikap.

Dimana, untuk satu mobil pikap hanya boleh diikuti oleh lima orang pengusung, dan satu orang sopir. Serta dapat juga diikuti oleh 10 orang warga, dengan mengendarai sepeda motor.

"Sebelum ke segara, pertama-tama dilakukan persembahyangan di Pura Desa Adat, sekitar pukul 14.00 Wita," ucapnya.

Sutrisna menyebut, barisan pertama dalam iring-iringan melasti adalah pratima dari Pura Siwa Sapu Jagat.

Sebab Sapuh Jagat berperan untuk membersihkan dan mengamankan perjalanan dari pura kahyangan tiga serta pura pemaksan dan pura dadia.

"Di perjalanan menuju ke segara hanya 21 menit," katanya.

Baca juga: Pasemetonan Sopir Truk Mesadu ke DPRD Buleleng Terkait Penerapan Peraturan ODOL

Peserta yang mengikuti upacara melasti tahun ini ungkap mantan Kepala Dinas Pariwisata Buleleng lebih sedikit bila dibandingkan tahun lalu.

Dimana saat upacara melasti tahun lalu, jumlah masyarakat yang ikut meluber hingga di tugu Eks Pelabuhan Buleleng.

"Tahun ini jumlahnya lebih sedikit, karena masyarakat sudah memahami kondisi pandemi ini.

Nanti masing-masing dadia melakukan upacara di masing-masing dadianya. Tirta dari Pura Segara akan dibagikan," tutupnya. (*)

Artikel lainnya di Berita Buleleng

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved