Demo di Bali
BATAL Gelar Aksi Damai di Buleleng, Aliansi Mahasiswa Bali Utara Bubar Diduga ‘Ditunggangi’ Oknum
Walaupun batal, sejumlah mahasiswa tetap menyampaikan aspirasi melalui audiensi di ruang rapat gabungan komisi di kantor DPRD Buleleng.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Aksi damai yang dijadwalkan berlangsung pada Senin (1/9) di Buleleng batal. Pembatalan diduga karena aksi tersebut ditunggangi oknum yang tidak bertanggungjawab.
Kegiatan penyampaian aspirasi yang dinamai Aksi Damai_Buleleng Memanggil ini, digagas oleh Aliansi Mahasiswa Bali Utara (Ambara). Sesuai rencana, aksi tersebut akan berlangsung dari GOR Bhuana Patra berlanjut ke Polres Buleleng hingga ke Kantor DPRD Buleleng.
Walaupun batal, sejumlah mahasiswa tetap menyampaikan aspirasi melalui audiensi di ruang rapat gabungan komisi di kantor DPRD Buleleng.
Mereka mengatasnamakan Cipayung Buleleng yang terdiri dari tiga organisasi mahasiswa. Di antaranya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Singaraja, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Buleleng dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Buleleng.
Baca juga: HERU Berupaya Hilangkan Jejak, Polres Buleleng Tangkap Pelaku Tabrak Lari Aipda Sudi
Baca juga: WALAU Non Aktif, 5 Anggota DPR RI Tetap Dapat Gaji, Usai Aksi Massa di Seluruh Indonesia
Ketua Umum HMI Cabang Singaraja, Didit Kurniadi menjelaskan ihwal pembatalan aksi. Dikatakan jika pihaknya menyadari dalam tubuh Ambara, telah disusupi atau ditunggangi oleh beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab. Sehingga menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.
“Menimbang kondisi yang tidak kondusif dan informasi yang menyebar di tengah masyarakat, kami telah menyepakati untuk membubarkan Aliansi Mahasiswa Bali Utara atau Ambara pada jam 01.20 Wita, hari Senin (1/9), dengan membatalkan aksi masa untuk turun ke jalan pada Senin (1/9), jam 13.00 Wita dengan titik kumpul di GOR Bhuana Patra,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Umum IMM Buleleng, Awang Yonar menjelaskan dugaan Ambara disusupi atau ditunggangi oknum tidak bertanggungjawab. Kata dia, pada Minggu (31/8) sekitar pukul 21.00 Wita, pihaknya menemukan bahwa informasi-informasi yang menyebar, sudah menyudutkan salah satu organisasi kepemudaan di tubuh Cipayung.
“Aliansi kami yang sudah terbentuk terdiri dari beberapa organisasi kepemudaan. Yang mana salah satunya itu kami curigai mereka yang membocorkan informasi awal. Karena sejujurnya pamflet di awal itu masih mentah atau belum finalisasi, dan itu yang menyebar. Sehingga kami mencurigai salah satunya sudah ada penyusup dan memutuskan untuk membubarkan aksi pada hari ini untuk turun ke jalan. Kami memilih untuk beraudiensi,” terangnya.
Ditegaskan pula bahwa pihaknya bukanlah organisasi provokatif yang seperti yang dituduhkan. Pihaknya murni gerakan mahasiswa untuk ikut membangun Buleleng, melalui penyampaian aspirasi dari kondisi yang ada. “Kita bersuara sebagai pemuda, sebagai mahasiswa, agar keresahan kita bisa tersampaikan kepada dewan-dewan yang ada,” ucapnya.
Kedatangan mereka untuk audiensi dan menyampaikan berbagai aspirasi serta keresahan yang dialami. Salah satunya mengenai perbaikan pada sektor pendidikan dan infrastruktur di Buleleng.
Walaupun hanya belasan mahasiswa yang datang, namun di luar gedung DPRD terlihat sejumlah anggota kepolisian yang berjaga. Yang menarik adalah, kegiatan penyampaian aspirasi ini dihadiri pimpinan dan anggota DPRD Buleleng sebanyak 35 orang dari total 45 anggota DPRD.
Tak hanya itu, audiensi juga dihadiri Kapolres Buleleng, AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi dan Kasdim Buleleng, Mayor Inf. Gede Nariada.
Total ada lima tuntuan yang disampaikan pada saat itu. Meliputi Penegakan hukum yang adil dalam kasus kematian Affan Kurniawan dan perbaikan prosedur penanganan massa; Penolakan terhadap kenaikan tunjangan DPR RI sebagai cerminan krisis empati dan efisiensi anggaran; Evaluasi komperhensif terhadap UU Polri dan UU TNI untuk menjaga marwah demokrasi; Desakan percepatan pengesahan RUU Perampasan Aset sebagai instrumen vital pemberantasan korupsi; dan Perbaikan fundamental dalam sektor pendidikan dan infrastruktur di Kabupaten Buleleng.
Tak hanya menyampaikan tuntutan, mahasiswa juga memberikan pandangannya terhadap tuntutan tersebut melalui kajian yang telah dilakukan. Bahkan mahasiswa juga memberikan rekomendasi solusi atas tuntutan itu.
“Kita mengkaji lima isu itu tiga hari tiga malam. Dengan kajian akademis, dengan sumber-sumber yang bisa dipercaya. Dan itulah hasil yang bisa kita sampaikan dalam diskusi audiensi pada hari ini,” ucap Awang.
ISU Demo di Badung, Disdikpora Tegaskan Proses Belajar di Sekolah Tetap Jalan! |
![]() |
---|
DEMO di Buleleng, Perbaikan Infrastruktur Hingga Pendidikan di Buleleng Masuk Tuntutan Mahasiswa |
![]() |
---|
KOSTER Serukan Bali Harus Aman Pasca Demo Anarkis, Gubernur Pimpin Gelar Agung Pecalang di Renon |
![]() |
---|
PENDEMO Konon Akan Hadir Sampaikan Aspirasi ke DPRD Badung, Fraksi PDIP Siap Bertemu dengan Mereka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.