Demo di Bali

BATAL Gelar Aksi Damai di Buleleng, Aliansi Mahasiswa Bali Utara Bubar Diduga ‘Ditunggangi’ Oknum

Walaupun batal, sejumlah mahasiswa tetap menyampaikan aspirasi melalui audiensi di ruang rapat gabungan komisi di kantor DPRD Buleleng.

TRIBUN BALI/ MUHAMMAD FREDEY MERCURY 
Aspirasi - Perwakilan mahasiswa saat menyampaikan aspirasi di Gedung DPRD Buleleng. Total ada lima aspirasi dan satu diantaranya merupakan masalah lokal Buleleng.  

Mengenai isu lokal yang juga masuk dalam tuntutan, Awang mengatakan pendidikan dan infrastruktur merupakan dua pilar penting pembangunan daerah, khususnya Buleleng.

Banyaknya jalan maupun trotoar yang rusak tentu menghambat konektifitas. Ia juga menyinggung ihwal kurangnya jumlah Penerangan Jalan Umum (PJU) di Buleleng, yang diduga menjadi penyebab banyaknya kasus kecelakaan akhir-akhir ini. 

Didit Kurniadi menambahkan, khususnya di sektor pendidikan pihaknya merasa miris melihat banyaknya siswa yang tidak bisa baca-tulis. Padahal Singaraja merupakan kota pendidikan.

Sebagai rekomendasi, pihaknya menuntut Pemkab Buleleng menyusun roadmap yang jelas dan terukur. Mulai dari peningkatan kualitas guru hingga pemberantasan buta aksara di tingkat sekolah dasar. “Selain itu percepatan perbaikan sekolah-sekolah rusak,” ucapnya. 

Di sisi lain, Ketua DPRD Buleleng, Ketut Ngurah Arya menerima semua tuntutan yang disampaikan oleh mahasiswa. Walau demikian, dari empat tuntutan tersebut hanya satu yang bisa ditindaklanjuti sesuai kewenangan daerah.

Yakni mengenai sektor infrastruktur dan sektor pendidikan di Buleleng. “Sedangkan mengenai empat tuntutan lainnya, kami akan tampung untuk sampaikan ke DPR RI, sebab itu kewenangannya ada di DPR RI,” sebutnya. (mer) 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved