Berita Bangli
Harga Minyak Goreng Kemasan di Bangli Naik, Pedagang Keluhkan Pasokan yang Minim
Pemerintah mencabut Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan.Kondisi tersebut mengakibatkan harga minyak goreng kemasan melambung tinggi.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Pemerintah mencabut Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan.
Kondisi tersebut mengakibatkan harga minyak goreng kemasan melambung tinggi.
Sebelumnya, harga minyak goreng kemasan memang sempat menyentuh angka Rp. 20 ribu.
Baca juga: SIMAK Harga Minyak Goreng Kemasan Terbaru di Alfamart & Indomaret
Baca juga: Update Kasus Penemuan Orok di Tukad Mati, Kapolsek Denbar: Masih Penyelidikan Lebih Lanjut
Baca juga: Bangli Resmi Punya 9 Pengawas PNS, Bertugas Tegakkan Perda
Hingga pada pekan terakhir bulan Januari 2022, pemerintah memberikan subsidi dan menetapkan HET minyak goreng kemasan Rp. 14 ribu.
Namun sejak HET dicabut dan harga minyak goreng kemasan mengikuti nilai keekonomian, harganya langsung melambung.
Di Bangli, harga minyak goreng kemasan rata-rata dijual Rp. 25 ribu per liter.
Sedangkan harga minyak goreng kemasan dua liter dijual Rp. 49 ribu.
Kendati demikian banyak pedagang yang mengeluh karena tidak dapat pasokan minyak dari agen.
Seperti Gusti Ketut Dena.
Ia mengaku sudah 10 hari terakhir tidak mendapat pasokan minyak goreng dari agen.
Padahal diketahui, toko milik anaknya yang berlokasi di Kelurahan Bebalang itu dikenal dengan harga minyak goreng paling murah.
"Sebelumnya kami masih jual di harga Rp. 14 ribu per liter. Tapi sudah 10 hari ini tidak ada kiriman minyak goreng dari agen," ujarnya.
Hal serupa juga dialami Ni Wayan Sariasih.
Pedagang di Pasar Kidul Bangli itu mengaku sudah semingguan terkahir tidak mendapat pasokan minyak goreng dari agen.
Adapun minyak goreng yang dijual di tempatnya, ia mengambil dari warung tetangga.