KKB Papua
Letda Ikbal Ternyata Lulusan Terbaik Pendidikan Perwira TNI AL, Sebelumnya Jadi Paspampres
Letda Ikbal adalah lulusan terbaik Diktupa (Pendidikan Pembentukan Perwira) TNI AL Angkatan Ke-48 TA 2018.
TRIBUN-BALI.COM, SURABAYA - Duka mendalam dialami jajaran TNI, khususnya Angkatan Laut (AL).
Seorang perwira terbaiknya, Letda Marinir M Ikbal gugur diserang oleh KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) Papua saat bertugas sebagai Komandan Pos (Danpos) Satgas Mupe Yonif Marinir-3 di Kabupaten Nduga, Papua Sabtu (26/3/2022) malam.
Serangan KKB Papua menggunakan senjata pelontar granat tersebut juga menewaskan Pratu Marinir Wilson Anderson Here.
Baca juga: Kesedihan Calon Istri Letda Ikbal yang Gugur Digranat KKB: Hai Sayang, Bukan Kabar Ini yg Aku Mau
Duka itu langsung ditunjukkan oleh KSAL Laksamana Yudo Margono yang memerintahkan seluruh jajaran TNI AL mengibarkan bendera setengah tiang selama 3 hari berturut-turut mulai Senin (28/3/2022) hingga Rabu (30/3/2022).
Dilansir dari InfoPublik.Id, Letda Ikbal adalah lulusan terbaik Diktupa (Pendidikan Pembentukan Perwira) TNI AL Angkatan Ke-48 TA 2018.
Saat itu, Letda Ikbal dilantik bersama 348 perwira TNI AL oleh Wakasal Laksdya Wuspo Lukito mewakili KSAL.
Pelantikan dilakukan usai ratusan perwira tersebut lulus Diktukpa TNI AL.
Pelantikan dan pengambilan sumpah dilakukan dalam upacara militer Prasetya Perwira (Praspa) di lapangan Laut Maluku Kesatrian Bumimoro Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Kodiklatal), Surabaya, Selasa (6/8/2018).
Dari 348 Perwira Remaja yang dilantik, 333 orang di antaranya adalah prajurit pria dan 15 orang adalah Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal).
Mereka terdiri dari 85 orang Korps Pelaut, 86 orang Korps Marinir, 60 orang Korps Teknik, 26 orang Korps Elektronik, 13 orang Korps Kesehatan, 53 orang Korps Suplai,13 orang Korps Khusus, dan 12 orang Korps Pomal.
Lulusan terbaik pada Diktukpa angkatan Ke-48 ini diraih oleh Letda Muhammad Ikbal.
Letda Ikbal bahkan menjadi perwakilan perwira pada penyematan tanda pangkat Letnan Dua (Letda) yang disematkan oleh Wakasal.
Baca juga: INI KECANGGIHAN Pelontar Granat Milik KKB Papua untuk Serang Pos Marinir yang Tewaskan Letda Ikbal
Sebelum menjadi perwira, Ikbal berdinas di Paspampres Jakarta.
Adapun lulusan terbaik tiap-tiap Korps sebagai berikut, untuk Korps Teknik adalah Letda Teguh Hudi Winarto, Korps Elektronika Letda Parham, Korps Suplai Letda Hanung Sasongko, Korps Marinir Letda Marinir Gunawan Sudrajat, Koprs Khusus Letda Sidik, Korps Kesehatan Letda Suhartoyo, dan Korps Polisi Militer Letda Muntar Elinton Pasaribu.
Wakasal menjelaskan, perubahan status ini harus disyukuri dan diimplementasikan dalam setiap sikap dan perbuatan di medan penugasan ke depan.
Baca juga: KSAL Laksamana Yudo Margono Perintahkan Bendera Setengah Tiang 3 Hari, Duka untuk Letda Ikbal
"Cerminkan postur Perwira TNI AL yang profesional, jujur dan bertanggungjawab, dengan tetap berpegang teguh pada kode etik Perwira TNI Budi Bhakti Wira Utama," kata Laksdya Wuspo saat itu.
Ia berharap kepada para Perwira Lulusan Diktupa Angkatan Ke-48 ini mampu menjadi personel yang memiliki kompetensi, integritas, dedikasi dan loyalitas serta kepemimpinan berkarakter maritim yang kuat, untuk melanjutkan roda organisasi.
“Perwira Angkatan Laut yang saya harapkan adalah yang mampu beradaptasi pada perubahan, produktif, inovatif dalam berpikir, kompetitif dalam bekerja serta harus senantiasa mengisi diri, belajar dan berlatih. Tidak hanya berhenti sampai disini saja,” ujarnya.
Baca juga: Jasinta, Tunangan Letda Ikbal yang Gugur Diserang KKB Papua Coba Tegar: Gausah Mikirin Nikah Kita
Gugur dalam Serangan KKB Papua
Dua prajurit yang gugur saat bertugas itu yakni Letda Marinir M Ikbal dan Pratu Marinir Wilson Anderson Here.
"Dua orang meninggal dunia. Alm Pratu Mar Wilson Anderson pada hari Minggu dini hari (27/3). Korban lain yang meninggal dunia sehari sebelumnya Alm Letda Mar Moh Ikbal," kata Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan kepada wartawan, Minggu (27/3).
Letda Ikbal meninggal setelah terkena tembakan di bagian tangan sebelah kanannya.
Sementara Pratu Marinir Wilson Anderson meninggal usai sempat mendapat penanganan medis dari tim dokter Satgas.
Namun, upaya tersebut tak berhasil hingga akhirnya prajurit TNI AL itu meninggal.
Chandra mengatakan, para prajurit Marinir AL itu diserang KKB Papua di Pos Marinir Perikanan Quari Bawah.
Candra menyebut peristiwa itu dilakukan sekian kalinya oleh gerombolan Kelompok Separatis Teroris (KST) itu.
"Selain membunuh warga sipil, juga menembak dan membunuh aparat TNI yang sedang mengemban tugas negara," kata Candra.
Penerangan Angkatan Laut dalam penjelasannya mengatakan bahwa peristiwa penyerangan terhadap para prajurit marinir itu terjadi pada Sabtu (26/3) sekira pukul 17.40 WIT.
KST Nduga yang dipimpin Egianus Kogoya (Pangkodap III Ndugama) menyerang Pos Quary Bawah Satgas Mupe Yonif 3 Mar Pasmar 2 dengan menggunakan GLM (Grenade Launcher Module)/Pelontar Granat dari dua arah, yaitu dari arah belakang Pasar dan dari arah sungai Alguru.
Mendapat serangan itu seluruh personel Satgas yang berjumlah 35 orang membalas dengan tembakan dan melakukan pengejaran terhadap para penyerang.
Kemudian pukul 18.00 WIT Dansatgas memerintahkan 2 Tim Trisula dipimpin Wadandenpursus Kapten Mar Ari Mahendra dan 1 Tim Waltis dipimpin Letda Mar Pujo Pratikno berangkat mengadakan bantuan ke Pos Quary Bawah menggunakan kendaraan 1 truk dan 2 KIA.
Selain dua prajurit yang tewas, ada pula dua prajurit yang kritis, dan enam mengalami luka ringan.
Adapun yang mengalami luka berat/kritis adalah Serda Mar Rendi Febriansyah dan Serda Mar Ebit Erisman.
Kemudian enam korban yang mengalami luka ringan atas nama Serda Mar Bayu Pratama, Pratu Mar Rahmad Sulman, Prada Mar Dicky Sugara, Pratu Mar Adik Saputra A, Prada Mar La Harmin, dan Prada Mar Alif Dwi Putra.
Hingga kemarin jenazah prajurit yang menjadi korban penyerangan KST itu masih disemayamkan di Maskas Lanal Timika Kabupaten Mimika di Jalan Freeport Lama.
Rencananya jasad Letda Ikbal akan dibawa ke Makassar, kemudian lanjut menuju kampung halamannya di Kendari, Sulawesi Tenggara, pada Senin (28/3) ini.
Sementara alm Pratu Wilson Anderson akan dibawa ke Makassar-Surabaya dan lanjut ke Kupang, Nusa Tenggara Timur.
TNI mengaku masih mendalami motif penyerangan itu. Sementara informasi yang didapatkan senjata yang digunakan menyerang para prajurit TNI itu adalah hasil rampasan kelompok separatis yang telah dicap oleh pemerintah sebagai teroris tersebut.
GLM yang digunakan untuk menyerang diduga diambil dari Satgas Yonif 700. Adapun munisi GLM adalah rampasan dari Satgas Yonif 330.
Kapolres Nduga Kompol Komang Budhiarta mengatakan bahwa penyerangan itu diduga dilakukan kelompok Egianus Kogoya.
Mereka disebut mengeluarkan pelontar granat jenis GLM hingga terdengar ke Polres Nduga yang berjarak sekitar 1,2 KM dari pos militer tersebut.
Terpisah, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengakui pihaknya bertanggung jawab atas penyerangan terhadap pos militer itu.
Penyerangan dilakukan bertepatan dengan hari ulang tahun kelompok separatis tersebut.
"Saat HUT TPNPB yang ke 51 tahun yaitu tanggal 26 Maret 2022 Pasukan TPNPB Kodap III Darakma Ndugama melakukan serangan di Pos Militer Indonesia di Keneyam Ibu Kota Kabupaten Nduga," kata Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom kepada wartawan, Minggu (27/3). (tribun network)
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Reaksi KSAL Laksamana Yudo Margono Saat Letda Marinir M Ikbal Gugur Diserang KKB Papua,
