Berita Tabanan
Minyak Curah Mulai Langka di Pasaran, Agen di Tabanan Batasi Pembelian Maksimal 5 Kilogram
Sejak harga minyak kemasan melonjak tinggi, sebagian besar masyarakat terpaksa beralih ke minyak curah.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Sejak harga minyak kemasan melonjak tinggi, sebagian besar masyarakat terpaksa beralih ke minyak curah.
Namun begitu, sejak masyarakat beralih ke minyak curah, kebutuhan pun meningkatkan dan pasokan minyak menjadi berkurang.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihak agen minyak goreng di Tabanan pun terpaksa membatasi jumlah pembelian dari masyarakat.
Agen hanya memberikan 5 liter atau 4,5 kilogram minyak goreng per satu pembeli.
"Belakangan ini kita dapat (minyak goreng) sesuai kota. Jadi setiap dapat atau setiap pengambilan dapat 4.500 kilogram atau 5.000 liter."
Baca juga: Dewan Segera Panggil Dinas Pendidikan Tabanan, Bahas PPDB hingga Anggaran Pusat untuk Proyek Sekolah
"Jadi saya tidak tau berapa jumlah yang didapat setiap pengambilan itu," kata Salah satu agen minyak goreng di Tabanan, Hendrata, Selasa 5 April 2022.
Menurutnya, pihaknya tidak setiap hari mendapat jatah kuota untuk minyak goreng curah ini.
Sehingga, pasokan minyak goreng masih tergolong kurang di tengah kebutuhan masyarakat saat ini.
Sebab, kebutuhan penggunaan minyak goreng curah meningkat lantaran sebagian besar masyarakat sudah beralih.
"Cukup lama jarak waktunya kita dapat. Karena kita ngambil sendiri juga ke wilayah Benoa. Saya sifatnya hanya menunggu, ketika ada panggilan baru mengambil dan itu waktunya tidak tentu. Kalau saya dapat diinfo diambil,"
Hendrata menyebutkan, untuk menyiasatinya pihak agen membatasi jumlah pembelian dari warga. Yakni warga hanya bisa membeli 4-4,5 kilogram atau 5 liter untuk sekali pembelian.
Baca juga: Kejari Tabanan Optimis Optimalkan Kepesertaan JKN-KIS
"Untuk menyiasati, saya batasi pembeliannya dsri 4-4,5 kilogram," ungkapnya.
Dia tidak bisa berkomentar banyak mengenai kondisi saat ini. Hendrata mengaku hanya akan menjual minyak goreng sesuai dengan kuota yang diperoleh dari agen besar.
"Saya tidak bisa berkomentar. Pokoknya saya menjual berapa yang yang saya dapat. Saya juga ngerti kesulitan dari pabrik untuk pasokannya, apalagi yang ngambil banyak. Apalagi sekarang harga minyak kemasan mahal, sehingga masyarakat beralih ke minyak goreng curah," tandasnya.
Masih Temukan Harga Rp19 Ribu Per Liter di Pasar