Tips Kesehatan

Deretan Camilan yang Diam-diam Bisa Tingkatkan Kadar Gula Darah, Ada Kacang dan Anggur

Tribunners, makanan olahan tinggi gula dan karbohidrat olahan bisa meningkatkan gula darah.

Editor: Sabrina Tio Dora Hutajulu
cbsnews.com via GridHEALTH.id
Tribunners, makanan olahan tinggi gula dan karbohidrat olahan bisa meningkatkan gula darah. Maka dari itu, kita mungkin sudah paham bahwa membatasi atau menghindari makanan tersebut dapat mencegah gula darah naik. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Deretan Camilan yang Diam-diam Bisa Tingkatkan Kadar Gula Darah, Ada Kacang dan Anggur

Tribunners, makanan olahan tinggi gula dan karbohidrat olahan bisa meningkatkan gula darah.

Maka dari itu, kita mungkin sudah paham bahwa membatasi atau menghindari makanan tersebut dapat mencegah gula darah naik.

Baca juga: Catat! Berikut Obat Alami untuk Menyembuhkan Ginjal, Simak Caranya

Dokter Casey Means, M.D., seorang dokter lulusan Stanford mengatakan, makanan utuh berkualitas tinggi adalah pilihan diet yang bagus untuk menyeimbangkan gula darah.

Namun jika berbicara jenis makanan secara spesifik, ternyata ada beberapa makanan sehat yang sebenarnya dapat meningkatkan kadar gula darah.

Means menyebutkan setidaknya ada tiga makanan sehat yang diam-diam bisa meningkatkan kadar gula darah.

Hal ini tentu perlu diperhatikan, terutama bagi mereka para penyandang diabetes.

“Bukan berarti kita harus menghindari makanan sehat ini, tapi sesuaikan dan pastikan kadar gula darah tidak naik setinggi langit,” kata dia.

Untuk lebih jelasnya, berikut tiga makanan sehat yang diam-diam bisa meningkatkan kadar gula darah.

1. Kacang

Kacang dikenal kaya serat, protein, vitamin, dan mineral penting, tapi siapa sangka pada sebagian orang, kacang bisa menyebabkan gula darah melonjak.

"Saya bisa makan sekaleng kacang, yaitu sekitar empat porsi, dan tidak memiliki respons glukosa. Tapi ada orang lain yang makan kacang dan (glukosa mereka) melonjak melewati batas," kata Means.

Baca juga: Catat! Berikut Obat Alami untuk Menyembuhkan Ginjal, Simak Caranya

Meski penyebabnya belum diketahui jelas, namun itu ada hubungannya dengan mikrobioma usus.

Means merujuk pada studi tahun 2015 di jurnal Cell yang menempatkan monitor glukosa terus menerus pada 800 peserta sehat dan memberi mereka makanan yang sama, dengan asumsi mereka akan merespons persis sama.

Namun, mereka menemukan berbagai respons, dari tidak ada lonjakan hingga lonjakan kolosal, dan mereka menemukan bahwa komposisi mikrobioma tampaknya memengaruhi respons tersebut.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved