Para Pelaku Pariwisata Sambut Baik Penerbangan dari Australia ke Bali yang Bertambah

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Sejumlah pelaku pariwisata menyambut baik semakin bertambahnya penerbangan internasional ke Bali. 

Terbaru yakni Jetstar Airways yang terbang perdana dari Perth Australia, pada Jumat 8 April 2022.

Salah satu pelaku pariwisata, Ketut Budi, mengaku senang dengan kembalinya wisman asal Australia ke Bali yang dibawa Jetstar kali ini. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Hari Ini 8 April 2022 Jetstar Airways Kembali Terbangi Rute Perth-Denpasar

Baca juga: Update: Penerbangan Perdana Jetstar Rute Perth-Denpasar Bawa 152 Penumpang

Baca juga: SANKSI Administratif Akibat Telat Lapor SPT Bagi Wajib Pajak

Meskipun jumlahnya masih sedikit karena penerbangan perdana dari Perth ini hanya membawa sebanyak 152 penumpang.

"Ya kami sebagai pelaku periwsata senang dengan adanya penerbangan perdana jetstar dari Perth Australia ke Bali," ujarnya.

Ketut Budi yang sudah lama berkecimpung di dunia pariwisata berharap ekonomi Bali cepat bangkit lagi. 

Apalagi sebelumnya sejumlah maskapai asing juga sudah kembali terbang ke Bali.

"Semoga bisa membuat ekonomi pariwisata Bali cepat kembali normal setelah hampir 3 tahun ekonomi dan pariwisata Bali lumpuh akibat Covid-19," lanjutnya.

Hanya saja, Ketut Budi mengaku sampai saat ini belum pernah menghandle wisatawan asing sejak penerbangan internasional dibuka kembali. 

Ia hanya "kebagian" tamu lokal. 

"Kalau saya belum dapat handle wisman, hanya lokal saja. Tapi teman-teman lain sudah ada yang handel wisman, termasuk yang dari Australia ini," ungkapnya.

Terpisah, pelaku pariwisata lainnya Putu Sariada juga mengaku senang tamu-tamu asing sudah kembali ke Bali sejak dibukanya penerbangan internasional.

Hanya saja, dirinya mengaku belum pernah menghandle tamu asing. 

"Sekarang saya masih ngojek," tuturnya, kemarin.

Ia menyebut wisman yang datang belum sepenuhnya bertujuan untuk berlibur di Bali. 

Kebanyakan tamu sudah pernah ke Pulau Dewata.

"Belum ada tanda-tanda tamu yang special holidays. Kebanyakan tamu sudah pernah ke Bali dan punya bisnis di Bali," ujar pria asal Singaraja ini.

Jetstar Airways dengan nomor penerbangan JQ-110 mendarat dengan mulus di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali pada Jumat (8/4/2022) pada pukul 11.44 WITA.

Penerbangan ini merupakan perdana setelah 2 tahun lebih rute tersebut tidak dioperasikan oleh Jetstar Airways dampak pandemi Covid-19.

Menggunakan armada Airbus A320 ini, JQ-110 membawa sebanyak 152 penumpang, terdiri dari WNI  13 orang dan WNA 139.

Jetstar Airways rute Perth-Denpasar PP akan beroperasi secara reguler dengan frekuensi terbang sekali sehari.

Untuk rute Denpasar-Perth mengoperasikan armada yang sama namun dengan nomor penerbangan berbeda, yakni JQ-109 dijadwalkan take off pukul 11.50 WITA dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.

Diberitakan sebelumnya, setelah Turkish Airlines terbang perdana ke Bali kembali per 29 Maret 2022 lalu, kini Jetstar Airways menambah rute penerbangannya ke Pulau Dewata.

Beroperasi mulai hari ini, Jetstar Airways resmi kembali mengudara terbangi rute Perth-Denpasar.

"Maskapai Jetstar Airways menambah rute ke Bali dimana pada hari ini terbang perdana rute Perth-Denpasar PP dan akan beroperasi secara reguler," ujar Stakeholder Relation Manager Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Taufan Yudhistira.

Ia menambahkan Jetstar Airways mulai hari ini terbang reguler terbangi rute Perth-Denpasar-Perth sekali sehari, dan sebelumnya Jetstar telah membuka rute Melbourne-Denpasar-Melbourne pada 14 Maret 2022 lalu.

Pada penerbangan perdana hari ini Taufan menyampaikan bahwa dari planning pax yang didapatkan pesawat dengan nomor penerbangan JQ-110 membawa sebanyak 172 orang penumpang.

"Planning pax Jetstar dari Perth siang ini sebanyak 172 orang. Realisasi jumlah penumpang akan didapatkan nanti," imbuh Taufan.

Lebih lanjut Taufan mengatakan dengan adanya penerbangan Jetstar Airways rute Perth-Denpasar kini Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali telah melayani rute ke-8 dari 6 negara.

(*)