Berita Tabanan

Pemerintah Bakal Gelar Pasar Murah di Tabanan Antisipasi Kelangkaan Jelang Lebaran dan Galungan

Pemkab Tabanan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) bakal segera menggelar pasar murah sembako terlebih untuk minyak goreng.

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Noviana Windri
TRIBUN BALI
ILUSTRASI - PASAR MURAH 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Pemkab Tabanan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) bakal segera menggelar pasar murah sembako terlebih untuk minyak goreng.

Hal ini dilakukan untuk mengantisiapai kelangkaan pada hari raya atau mulai bulan Ramadhan, Idul Fitri serta Galungan yang jatuh pada bulan Juni 2022 mendatang.

Sementara itu, terkait distribusi minyak curah di Kabupaten Tabanan disebutkan masih aman sejauh ini.

Hanya saja, pasokan yang datang ke agen-agen yang ada di Kabupaten Lumbung Beras ini masih terbatas.

Sebab, itu tergantung pasokan dari agen besar di wilayah Denpasar.

Baca juga: Jelang Ramadhan Masjid Baitul Makmur Gelar Pasar Murah, Diserbu Emak-Emak Cari Migor

Baca juga: Jelang Puasa Ramadhan, Perum Bulog Kanwil Adakan Operasi Pasar Murah di Denpasar 

Hal ini menyebabkan pasokan bisa saja habis dalam sehari.

"Sementara masih terjaga. Artinya setiap hari itu ada datang ke agen cuman terbatas. Sehingga itu bisaa habis hari itu juga. Tapi besoknya datang lagi kok," kata Kepala Dinas Perindag Tabanan, I Putu Santika. 

Santika menjelaskan, sejauh ini meskipun pasokan minyak goreng terutama minyak goreng curah terbilang aman.

Pihaknya tak mengetahui pasti berapa pasokan yang diterima oleh pihak agen.

Namun sesuai informasi, biasanya mendapat di volume 4,5 ton. 

"Rata-rata biasanya 4,5 ton lah dapat (minyak goreng) seperti di salah satu agen minyak goreng di Tabanan," sebutnya. 

Untuk mengantisipasi kelangkaan, kata dia, pihaknya bersama Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah (Setda) Pemkab Tabanan sedang melakukan pembahasan.

Bahkan, pemerintah juga bakal menggelar pasar murah terkait hal tersebut. 

"Kita masih koordinasi terus, belum pasti (pasar murah). Yang jelas, pasar murah itu nantinya untuk mengantisipasi kebutuhan menjelang hari raya. Apalagi sekarang sudah bulan Ramadhan, kemudian ada hari raya Idul Fitri dan dilanjutkan hari raya Galungan di Juni mendatang," tegasnya. 

Sebelumnya, Sejak harga minyak kemasan melonjak tinggi, sebagian besar masyarakat terpaksa beralih ke minyak curah.

Namun begitu, sejak masyarakat beralih ke minyak curah, kebutuhan pun meningkatkan dan pasokan minyak menjadi berkurang.

Baca juga: Pasar Murah Minyak Goreng HET di Pasar Pasah Pemecutan Denpasar, Masyarakat Rela Antre 3 Jam

Baca juga: Warga Rebutan Minyak Goreng di Pasar Murah di Denpasar, Punanti Beli Enam Liter Minyak Goreng

Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihak agen minyak goreng di Tabanan pun terpaksa membatasi jumlah pembelian dari masyarakat.

Agen hanya memberikan 5 liter atau 4,5 kilogram minyak goreng per satu pembeli. 

"Belakangan ini kita dapat (minyak goreng) sesuai kota. Jadi setiap dapat atau setiap pengambilan dapat 4.500 kilogram atau 5.000 liter. Jadi saya tidak tau berapa jumlah yang didapat setiap pengambilan itu," kata Salah satu agen minyak goreng di Tabanan, Hendrata, Selasa 5 April 2022.

Menurutnya, pihaknya tidak setiap hari mendapat jatah kuota untuk minyak goreng curah ini.

Sehingga, pasokan minyak goreng masih tergolong kurang di tengah kebutuhan masyarakat saat ini.

Sebab, kebutuhan penggunaan minyak goreng curah meningkat lantaran sebagian besar masyarakat sudah beralih.

"Cukup lama jarak waktunya kita dapat. Karena kita ngambil sendiri juga ke wilayah Benoa. Saya sifatnya hanya menunggu, ketika ada panggilan baru mengambil dan itu waktunya tidak tentu. Kalau saya dapat diinfo diambil,"

Baca juga: Pasar Murah di Denpasar Digeler di Tegal Harum, Ada Minyak Goreng Harga Rp 13.500

Baca juga: Pemkab Badung Klaim Pasar Murah yang Digelar Harganya Lebih Murah 10 Persen dari Pasar Umum

Hendrata menyebutkan, untuk menyiasatinya pihak agen membatasi jumlah pembelian dari warga. Yakni warga hanya bisa membeli 4-4,5 kilogram atau 5 liter untuk sekali pembelian. 

"Untuk menyiasati, saya batasi pembeliannya dsri 4-4,5 kilogram," ungkapnya.

Dia tidak bisa berkomentar banyak mengenai kondisi saat ini. Hendrata mengaku hanya akan menjual minyak goreng sesuai dengan kuota yang diperoleh dari agen besar. 

"Saya tidak bisa berkomentar. Pokoknya saya menjual berapa yang yang saya dapat. Saya juga ngerti kesulitan dari pabrik untuk pasokannya, apalagi yang ngambil banyak. Apalagi sekarang harga minyak kemasan mahal, sehingga masyarakat beralih ke minyak goreng curah," tandasnya.

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved