Berita Bali
Hotel di Bali Banting Harga 50 Persen, PHRI: Ini Promo Sambut Pemulihan Pariwisata
Ketua PHRI Badung, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan promo untuk hotel sebenarnya sudah dilakukan sejak dulu
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Ia mengatakan, sejatinya warga negara Australia sudah banyak yang ingin ke Bali.
Setelah Australia memberi warganya untuk bepergian, banyak yang berharap bisa datang ke Bali.
"Jadi banyak warga Australia yang ingin ke Bali. Bahkan kami sudah melakukan kerjasama dengan Australia," ujar Wakil Ketua Bidang Budaya Lingkungan dan Humas Badan Pengurus Daerah PHRI Bali ini.
"Mengingat Australia adalah market untuk Bali yang paling besar. Bahkan tahun 2019 sampai di angka 1,3 juta warganya pergi ke Bali. Kalau tidak salah 2,6 persen," demikian sambungnya.
Ia mengatakan, hotel bintang lima yang biasanya dijual dengan harga Rp 5 juta per malam kini dijual dengan harga Rp 2,5 juta.
Dengan promo ini, ia harap bisa membuat kunjungan ke Bali melonjak.
"Kami berharap dengan adanya banyak promo dan juga kelonggaran wisatawan, pariwisata di Bali kembali pulih. Bahkan untuk Australia juga melakukan promosi Bali dengan mengajak media ke Bali. Saya beberapa kali sempat diwawancara," imbuhnya.
Baca juga: Bookingan Hotel Meningkat Jelang Hari Raya Nyepi, PHRI Karangasem: Naik 20 Hingga 30 Persen
Okupansi Masih Rendah
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan, meski banting harga, namun okupansi hotel saat ini masih rendah.
Kata dia jumlah wisatawan yang datang belum maksimal.
"Rata-rata okupansi saat ini 20 persen. Itu pun bisa turun bergantung tujuan wisatawan ke Bali. Untuk promo juga diberikan tergantung pada lamanya wisatawan menginap. Iya semoga perlahan pariwisata kembali pulih," ucapnya. (*)
Kumpulan Artikel Badung