Berita Klungkung

Menelusuri Uma Jarat di Desa Satra, Lokasi Ini Konon Tempat Meninggalnya Penyebar Islam di Klungkung

Menelusuri Uma Jarat di Desa Satra, Hamparan Sawah Yang Konon Lokasi Meninggalnya Penyebar Islam di Klungkung

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Harun Ar Rasyid
EKA MITA SUPUTRA
Batu karang di Uma Jarat yang dipindah ke bantaran Sungai Jinah di Desa Satra, Klungkung, Minggu (24/4). 

" Secara fisik kuburan Ratu Jarat itu memang tidak ada, hanya hamparan sawah. Namun berdasarkan cerita turun menurun, di Uma Jarat itulah lokasi utusan itu meninggal. Namanya sebenarnya Gujarat, namun orang Bali sulit melafalnya sehingga kerap disebut Jarat dan lokasinya disebut Uma Jarat," ungkapnya.

Baca juga: Efek IPU di Bali dan Tegas Tolak Penundaan Pemilu, Rilis LSI Elektabilitas Puan Maharani Naik 3,1 %

Baca juga: SMRC Publish Hasil Survei, Prabowo - Puan Diatas Anies - AHY & Ganjar - Airlangga, Selisih Tipis

Baca juga: POLISI Buru Pemandu dan Turun ke TKP, Usai Viral Video Bule Menari Telanjang Diduga di Gunung Batur

Walau jarang, namun dulu lokasi itu sempat menjadi lokasi warga muslim untuk berziarah. Namun saat ini semakin jarang, karena area persawahan itu merupakan milik pribadi dan sudah beralih fungsi.

Selain itu, di kawasan Uma Jarat ini sebenarnya berdiri juga Pura Pauman. Pura yang diempon Desa Adat Satra ini, erat dikatikan dengan jejak Ratu Gujarat. Sehingga dalam piodalan di pura tersebut tidak menghaturkan banten yang daging babi.

" Pura Pauman itu merupakan Pura Pemujaan Dewi Sri, yang juga lokasi warga untuk meningkatkan spiritualnya. Jika hendak meningkatkan kualitas spiritual, cukup dengan mengkonsumsi daging suci yang dalam hal ini ayam atau bebek," terang Dewa Ketut Soma. (Eka Mita Suputra)

 

 

BERITA LAINNYA

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved