Bersiap Terapkan Kurikulum Merdeka Tahun Ini, SMP Negeri 1 Denpasar Gembleng 46 Guru

SMP Negeri 1 Denpasar telah siap untuk melaksanakan Kurikulum Merdeka mulai tahun ajaran 2022/2023 dengan spirit mandiri berubah.

Penulis: Bambang Wiyono | Editor: Bambang Wiyono
istimewa
Para pemateri workshop Kurikulum Merdeka yang digelar SMP Negeri 1 Denpasar, Senin (25/4/2022). 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Sesuai arahan Kemenristek Dikti, pembelajaran sekolah harus berbasis Kurikulum Merdeka.

Untuk itu, SMP Negeri 1 Denpasar telah siap untuk melaksanakan Kurikulum Merdeka mulai tahun ajaran 2022/2023 dengan spirit mandiri berubah.

SMP Negeri 1 Denpasar juga telah mendaftarkan diri menjadi sekolah yang akan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.

Guru-guru peserta workshop Kurikulum Merdeka di SMP Negeri 1 Denpasar, Senin (25/4/2022).
Guru-guru peserta workshop Kurikulum Merdeka di SMP Negeri 1 Denpasar, Senin (25/4/2022). (istimewa)

“Untuk menyongsong penerapan paradigma baru di SMP Negeri 1 Denpasar Tahun Ajaran 2022/2023 ini, perlu ada workshop atau pelatihan dalam rangka meningkatkan kesiapan satuan pendidikan ini untuk penerapan Kurikulum Merdeka nantinya,” kata Ketua Panitia Workshop Kurikulum Merdeka dan Review Kurikulum 2013 Dalam Rangka Menyongsong Penerapan Paradigma Baru di SMP Negeri 1 Denpasar Tahun Ajaran 2022/2023, Dr. Putu Eka Juliana Jaya, S.E., M.Si., Senin (25/4/2022).

Menurutnya, workshop yang dilaksanakan selama empat hari, Senin – Kamis, 25 - 28 April 2022, tersebut dimaksudkan untuk memperkenalkan paradigma baru yang terkandung dalam Kurikulum Merdeka kepada stake holders SMP Negeri 1 Denpasar, terutama guru sehingga siap untuk ditetapkan pada tahun ajaran 2022/2023 di SMP Negeri 1 Denpasar.

Selain itu, kata Wawa Arjaya -demikian sapaan akrabnya- workshop tersebut bertujuan untuk memperdalam pemahaman Kurikulum 2013 dengan berorientasi kepada Kurikulum Merdeka, terutama pada penguasaan RPP berdiferensiasi dengan penguatan Profil Pelajar Pancasila.

“Workshop ini juga untuk memberikan pemahaman terkait model pembelajaran Project Based Learning,” paparnya.

Dijelaskan, SMP Negeri 1 Denpasar merupakan salah satu satuan pendidikan yang sarat prestasi, yang selama ini telah menjadi barometer dan rujukan di Denpasar, bahkan di Bali.

“Sekolah kami memiliki guru penggerak yang kebetulan adalah diri saya sendiri. Saya bersama seluruh Guru Penggerak Angkatan 1 lainnya sudah mengikuti pembekalan selama 9 bulan, untuk memperoleh berbagai kompetensi yang dibutuhkan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar,” jelasnya.

Wawa Arjaya mengatakan, sebagai Guru Penggerak, ia wajib memberikan pengimbasan terkait pengetahuan yang sudah diperoleh kepada guru-guru yang lain sehingga seluruh guru memiliki pemahaman terkait spirit Merdeka Belajar dan paradigma baru dalam pembelajaran. Ia juga harus mendorong pergerakan untuk menerapkan Merdeka Belajar di lingkungannya.

“Astungkara saya selaku Guru Penggerak dapat memberikan dampak positif dan berkontribusi bagi peningkatan mutu pendidikan di SMP Negeri 1 Denpasar,” ujarnya.

Dijelaskan, peserta workshop sebanyak 46 orang yang terdiri dari 25 orang Guru ASN, 8 orang Guru P3K, 11 Guru Kontrak Dinas, dan 2 orang Guru Honor SMP Negeri 1 Denpasar.

Dari kegiatan ini, peserta diharapkan nantinya memiliki pemahaman tentang konsep Kurikulum Merdeka.

Juga memiliki pemahaman tentang konsep Profil Pelajar Pancasila, Dimensi, Elemen, Sub Elemen, memahami model pembelajaran Project Based Learning.

Selain itu, kata Wawa Arjaya, dari workshop ini diharapkan peserta dapat menyusun Modul Ajar dan pengembangan Modul Proyek, dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dengan penguatan Profil Pelajar Pancasila, serta dapat menerapkan model pembelajaran Project Based Learning.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved