Berita Bangli
Diduga Meningitis, Enam Orang Asal Tembuku Dirawat Di RSU Bangli
Enam orang asal Kecamatan Tembuku, Bangli dilarikan ke RSU Bangli. Mereka mengalami sejumlah gejala penyakit, yang diduga mengarah pada Meningitis Str
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Harun Ar Rasyid
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Enam orang asal Kecamatan Tembuku, Bangli dilarikan ke RSU Bangli. Mereka mengalami sejumlah gejala penyakit, yang diduga mengarah pada Meningitis Streptococcus Suis (MSS).
Informasi yang dihimpun, enam orang tersebut masuk secara bergantian mulai tanggal 17 hingga 22 April 2022. Sesuai catatan di RSU Bangli, rentang usia enam pasien itu berkisar antara 26 tahun hingga 69 tahun.
Direktur RSU Bangli, dr. I Dewa Gede Oka Darsana, saat dikonfirmasi Senin (25/4) membenarkan ihwal enam orang asal Kecamatan Tembuku yang dirujuk ke RSU Bangli. Dari enam orang tersebut, satu diantaranya sudah dirujuk ke RSUP Sanglah.
Lanjut dia, seluruh pasien ini mengalami gejala infeksi selaput otak. Sesuai hasil konsultasi dengan pasien dan keluarga, diketahui tiga orang pasien bahkan sempat mengkonsumsi olahan daging babi.
"Gejala-gejala meningitis atau infeksi selaput otak itu diantaranya ada sakit panas, sakit kepala, penurunan kesadaran, kaku kuduk/leher. Ada juga yang keluhannya tuli mendadak," sebutnya.
dr. Oka Darsana tidak memungkiri salah satu vektor MSS adalah babi, yang mana disebabkan oleh bakteri Streptococcus Suis. Disisi lain, Meningitis juga bisa disebabkan oleh virus, ataupun gangguan penyakit internal. Seperti kebersihan mulut dan gigi, hingga infeksi hidung.
Oleh sebab itu pihaknya menegaskan belum bisa memastikan bahwa penyebab seluruh gejala tersebut karena konsumsi daging babi. Sehingga hal ini perlu ditelusuri lebih lanjut, mulai dari pemeriksaan lab hingga CT Scan. "Untuk memastikan apakah ada kandungan bakteri Streptococcus Suis, kami sedang melakukan pemeriksaan kultur cairan otak serta mengirim sampel kultur darah di Gianyar. Untuk kultur itu pemeriksaannya butuh waktu lima hingga tujuh hari. Dan sampai saat ini hasilnya belum selesai," ungkapnya.
Secara umum, gejala penyakit yang disebabkan oleh bakteri membutuhkan waktu selama tiga hingga tujuh hari. Namun khusus MSS, gejalanya bisa timbul dalam sehari. Hal ini dikarenakan bakteri Streptococcus Suis cenderung lebih ganas.
Baca juga: Bupati Giri Prasta Launching Operasional Truck Compactor, Dukungan pada Gelaran Presidensi G20
Baca juga: Bersiap Terapkan Kurikulum Merdeka Tahun Ini, SMP Negeri 1 Denpasar Gembleng 46 Guru
Baca juga: bank bjb Kolaborasi dengan Taspen Kelola JHT, Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian
Dikatakan pula, saat ini kondisi lima pasien yang dirawat di RSU Bangli ada yang sudah mulai pulih. Apabila dalam pemeriksaan tersebut terdapat hasil positif, maka selanjutnya pasien tetap diberikan obat-obatan dan antibiotik disesuaikan dengan kondisi pasien.
"Tentunya kita observasi setiap hari. Apabila sudah membaik, tidak menutup kemungkinan bisa rawat jalan. Namun apabila kondisi pasien belum membaik dan ada perburukan, salah satunya kita rujuk ke RSUP Sanglah," ucapnya.
"Kami dari RSU Bangli juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan instansi terkait lainnya untuk melakukan upaya-upaya sebagai langkah pencegahan meluasnya kasus ini. Masyarakat juga tidak perlu khawatir dan takut konsumsi daging babi ataupun daging lainnya, asalkan dimasak sampai matang," tandasnya. (mer)