Berita Buleleng
SDN 1 Kampung Kajanan Buleleng Rusak Parah, Siswa Mengungsi ke Sekolah Lain
Pantauan Tribun Bali di lokasi kemarin, kerusakan terjadi di bagian atap ruang perpustakaan dan beberapa ruang kelas.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - SDN 1 Kampung Kajanan, Buleleng, Bali rusak parah.
Kerusakan sudah terjadi sejak dua tahun lalu namun belum mendapatkan perbaikan.
Seluruh siswa harus diungsikan ke SDN 2 Banjar Bali.
Pantauan Tribun Bali di lokasi kemarin, kerusakan terjadi di bagian atap ruang perpustakaan dan beberapa ruang kelas.
Baca juga: Diduga Pondasi Rapuh, Tembok Penyengker SD 2 Werdhi Buana Sepanjang 20 Meter Ambruk
Kerangka dan plafon ambruk.
Warga mengungkapkan, sekolah ini rusak karena diterjang angin puting beliung.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Buleleng, Made Astika mengatakan, perbaikan SDN 1 Kampung Kajanan telah diprogramkan pada tahun ini melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Pemerintah Pusat.
Pihaknya akan menggelar rapat bersama Yayasan Masjid Kramat Kuno Singaraja, hari ini.
Sekolah tersebut dibangun di atas tanah wakaf.
Namun pihak yayasan berencana akan mengambil alih bangunan dan akan dijadikan sekolah Madrasah.
"Infonya mau diambil alih oleh yayasan masjid, sementara kami sudah punya program rehab. Kami akan rapat untuk mencari solusinya, sebab sekolah itu tidak bisa diambil alih sendiri. Tunggu hasil rapat ya," kata dia.
Jalan Kaki 4 Kilometer
Sementara itu, TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di Klungkung mulai digelar, hari ini.
Salah satu kegiatannya yakni pembangunan jalan untuk siswa SD di Desa Batukandik, Nusa Penida.
Jalan sepanjang 1,1 kilometer dan lebar enam meter dibangun untuk siswa menuju SDN 5 Batu Kandik di Dusun Antapan.
Selama bertahun-tahun, siswa harus berjalan empat kilometer untuk ke sekolah
"Selama ini beberapa anak di desa setempat harus berjalan kaki sejauh sekitar 4 kilometer untuk pergi ke sekolah. Kasian kalau dibiarkan kondisinya seperti ini terus," ungkap Suhendar Suryaningrat.
Tidak mudah membangun jalan tersebut karena harus wilayah perbukitan dan lereng batu kapur.
"Selama ini anak-anak ada yang naik sepeda motor dan berjalan kaki ke sekolah. Dari awalnya mereka harus memutar empat kilometer, dengan jalan yang kami bangun mereka lebih dekat ke sekolah," ungkapnya.
Baca juga: Balai Kelompok Nelayan Ambruk Tertimpa Pohon Santen di Seraya Timur Karangasem
Akses ke Objek Wisata
Selain pembangunan jalan untuk siswa di Desa Batukandik, Nusa Penida, TNI juga membangun jalan menuju destinasi Crystal Bay di Desa Sakti dengan panjang sekitar 1,5 kilometer dan lebar enam meter.
Ada juga proyek betonisasi jalan sepanjang 500 meter di Desa Sakti.
Anggaran kegiatan fisik ini mencapai Rp 1,2 miliar.
TMMD juga diisi dengan berbagai kegiatan non fisik, seperti penyuluhan stunting, kesehatan, pertanian dan sebagainya.
"Semua anggaran berasal dari APBD Klungkung. Semoga dapat membantu infrastruktur masyarakat serta menambah wawasan masyarakat dalam berbagai bidang melalui kegiatan penyuluhan yang kami lakukan," jelasnya. (rtu/mit)
Kumpulan Artikel Buleleng