Berita Buleleng
Saling Tersinggung Saat Beli Baju, Dua Remaja Desa Patemon Baku Hantam
Dari video berdurasi 21 detik yang beredar di sosial media Facebook itu, tampak dua pria berbaju hitam berkelahi di depan sebuah toko pakaian.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ragil Armando
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Kasus perkelahian antar dua remaja, hingga viral di sosial media kembali terjadi di Buleleng.
Kali ini perkelahian tersebut terjadi di depan toko pakaian yang ada di Desa Patemon, Kecamatan Seririt, Buleleng.
Dari video berdurasi 21 detik yang beredar di sosial media Facebook itu, tampak dua pria berbaju hitam berkelahi di depan sebuah toko pakaian.
Baca juga: Tegas! Deportasi WNA Bermasalah, Pemprov Bali Apreasiasi Kinerja Kanwilkumham Bali
Seorang pria mengenakan topi coklat terlihat memukul bagian kepala lawannya berulang-ulang kali hingga tersungkur.
Aksi ini sejatinya disaksikan oleh sejumlah orang. Terdengar seorang wanita menjerit melihat perkelahian kedua remaja tersebut.
Namun bukannya melerai, warga justru asyik menyaksikan perkelahian tersut, dan merekamnya hingga viral di sosial media.
Baca juga: Ketagihan Main Judi Online, Kadek Edy Nekat Menjambret di Buleleng
Perbekel Desa Patemon I Ketut Winaya dikonfirmasi Rabu (11/5) membenarkan jika dua remaja yang berkelahi itu merupakan warga asal Desa Patemon.
Perkelahian itu terjadi pada Sabtu (7/5) lalu, namun baru diketahui oleh aparat desa setelah video perkelahiannya viral di sosial media. Dua remaja yang terlibat perkelahian itu masing-masing berinisial PE (14) dan GBT (17)
Pasca viralnya video itu, Winaya menyebut ia telah memanggil kedua belah pihak ke kantor desa, pada Rabu (11/5) pagi.
Baca juga: Maling Motor di 10 TKP di Bali untuk Judi Online, Rahmat Hidayat Didor dan Berakhir di Jeruji Besi
Dari keterangan kedua belah pihak, perkelahian ini terjadi karena saling tersinggung. Dimana, PE dan GBT tiba secara bersamaan di toko pakaian itu.
PE kala itu membonceng seorang rekannya. Demikian dengan GBT, datang bersama dengan seorang rekannya. Setibanya di toko pakaian itu, PE merasa dirinya hendak diserempet oleh GBT.
PE pun merasa tersinggung, ia masuk ke dalam toko pakaian itu untuk membeli baju.
Baca juga: Tak Jera Sudah Pernah Dibui 7 Bulan, Susanto Malah Ajak Adiknya Mencuri Untuk Main Judi Togel
Setelah membeli baju, PE kemudian kembali ke parkiran.
Namun saat kembali ke parkiran itu, GBT juga merasa teringgung lantaran dirinya di pandang dengan sinis oleh PE.
Bahkan ungkap Perbekel Winaya, PE sempat menanyakan asal GBT dengan bahasa yang dirasa cukup kasar.
Baca juga: Warga Serangan Datangi Kejari Denpasar, Berharap Tidak Ada Intervensi Penanganan Dugaan Korupsi LPD
Sehingga terjadilah cekcok, hingga berujung pada baku hantam.
"Motifnya salah paham saja, bukan karena masalah perempuan. PE sempat bertanya kepada GBT dengan bahasa 'uling ije ci' (dari mana kamu). GBT akhirnya tersinggung hingga terjadi lah perkelahian itu.
Saat berkelahi, PE terpeleset dan jatuh. Sehingga GBT memukulnya secara terus menerus, seperti gambar yang ada di video itu," ungkapnya.
Baca juga: Alasan Teco Rekrut Duo Persija, Bek Persib dan Jamul
Winaya menyebut, ia telah memediasi kedua belah pihak, dengan didampingi oleh keluarga masing-masing, serta aparat kepolisian.
"Keluarga GBT berharap masalah ini bisa diselesaikan secara damai. GBT sudah mengakui memukul PE berulang-ulang kali.
PE juga mengaku sempat bertanya dengan kata kasar terhadap GBT. Besok (Kamis,red) akan kami mediasi lagi, agar kedua belah pihak berdamai karena masih anak-anak.
Kami akan bina kedua belah pihak," tutupnya. (*)