Berita Jembrana
TERPISAH Jembatan Syarif Tua Dua Kampung di Jembrana Lakukan Silahturahmi Unik
Pemuda kampung loloan, yang berasal dari kelurahan Loloan Barat dan kelurahan Loloan Timur Kecamatan Negara menggelar silaturahmi dengan cara unik dan
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Harun Ar Rasyid
Silahturahmi Kampung Loloan di Atas Jembatan Syarif Tua
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA- Pemuda kampung loloan, yang berasal dari kelurahan Loloan Barat dan kelurahan Loloan Timur Kecamatan Negara menggelar silaturahmi dengan cara unik dan berbeda.
Pertama kalinya, dua kampung yang terpisah jembatan (Syarif tua) menggelar silaturahmi merayakan hari raya idul fitri 1443 Hijriyah dengan dilakukan di atas Jembatan bersejarah tersebut.
Selama ini, Jembatan tersebut sebagai penghubung dua kampung loloan yang dibelah aliran sungai Ijogading.
Kegiatan ini sendiri digelar pada Sabtu 21 Mei 2022 kemarin.
Baca juga: HARI TERAKHIR! Promo Alfamart 22 Mei 2022, Bango Rp20.500 Lifebouy Rp19.900 Rinso Rp22.500
Mewakili pemuda kelurahan Loloan Barat dan Loloan Timur, Galih Firmansyah mengatakan momen silaturahmi ini sebagai tonggak awal silaturahmi antar dua loloan dengan masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Jembrana.
Ia berharap kegiatan seperti ini bisa dilaksanakan berkelanjutan dan diberikan dukungan oleh Pemkab Jembrana.
“Ini pertama kali digelar, atas prakarsa dan ide bupati Jembrana serta didukung penuh dalam pelaksanaannya. Kegiatan Ini wujud silahturhami dan meneguhkan rasa toleransi antar umat beragama. Kami juga undang tokoh lintas agama,” ucapnya.
Baca juga: Pelaku Eksibisionis Beraksi di Jalan Glogor Carik Denpasar, Wanita Pegawai Laundry Trauma
Galih juga menambahkan, melalui kegiatan itu bisa mempertunjukkan khazanah seni budaya dan kuliner khas kampung melayu loloan yang dikemas dalam wadah kegiatan halal bihalal.
Kepada tamu dan undangan yang hadir , disuguhkan berbagai menu khas loloan sebagai sajian utama. Misalnya saja, Nasi Tepengan Pelecing Ayam Kampung (Pelecing Kuah dan Pelecing Kering), Nasi Cengkaruk, Nasi Lemak, Nasi Selametan, Jaje Puli (Olahan Nasi Putih yang di sajikan bersama kirip dan parutan kelapa).
“Selain kuliner, kami juga berkesempatan menunjukkan khazanah budaya kampung melayu Loloan dengan menampilkan pencak silat, hadrah, pantun melayu dan tradisi ambur salim,“ jelasnya.
Sementara itu, Bupati Jembrana I Nengah Tamba memaknai kegiatan hari ini sebagai rasa syukurdi Jembrana untuk menjaga kerukunan, rasa aman dan kesatuan dan persatuan yang sudah terjalin dengan baik. Karena itu Ia merasa berbangga atas peran serta pemuda loloan , terlebih silaturahmi baru kali pertama, di atas jembatan bersejarah syarif tua.
Baca juga: Resep Tofu Cabai Garam, Sajian Sederhana yang Bikin Lidah Goyang Terus
“Tempat ini sangat bersejarah karena berada di atas aliran sungai ijogading. Sungai perlintasan masuknya sejarah islam ke Jembrana. Pesannya, bagaimana kita bisa memaknai sekaligus menjaga bagaimana nilai nilai ajaran leleuhur, harmonisasi, menjadi kearifan lokal di Jembrana. Tentunya kami akan ulang kembali kegiatan ini, dikemas dengan atraksi yang lebih semarak,” ungkapnya.
Menurut dia, bahwa ada keinginan untuk membangun satu rumah panggung di Loloan. Fungsinya sebagai pusat budaya kedua kampung loloan. Selain untuk menjaga warisan budaya loloan agar tetap lestari, tempat itu nati bisa dimanfaatkan sebagai tempat kreatifitas budaya. Pihaknya bersama jajaran tengah merancang hal itu. Kemudian, dalam silaturahmi loloan kali ini juga diisi dengan deklarasi dan penandatanganan tri kerukunan umat beragama. Deklarasi bentuk komitmen dari pemuda loloan untuk menjaga wilayahnya dari bahaya teorisme / bahaya laten serta komitmen mendukung keutuhan NKRI. (ang).