Berita Jembrana
Makin Marak, Polisi Sisir TKP Korban Begal Paha di Jembrana
Polisi sudah menyisir kawasan atau TKP yang menjadi tempat dilakukannya tindakan asusila tersebut.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Aksi tindak asusila di jalanan, atau begal paha dan bagian tubuh yang lain, kian marak terjadi di Jembrana.
Sebelumnya tercatat ada dua perempuan muda yang menjadi korban dalam waktu hampir bersamaan.
Kemudian ada seorang lagi yang mengaku menjadi korban. Sehingga total sudah tiga orang perempuan mengaku menjadi korban begal.
Baca juga: Dua Perempuan Muda di Jembrana Jadi Korban Begal Paha, Korban Sempat Kejar Pelaku
Korban terakhir mengaku mendapat pelecehan diremas di bagian payudara di kawasan Tembles Desa Penyaringan Kecamatan Mendoyo.
Atas hal ini, polisi sudah menyisir kawasan atau TKP yang menjadi tempat dilakukannya tindakan asusila tersebut.
Kapolsek Kawasan Kota Jembrana, IPTU I Putu Budi Santika mengatakan, bahwa hal pertama yang dilakukan pihaknya adalah menumbuhkan kewaspadaan diri bahwa setiap orang bisa menjadi sasaran kejahatan.
Baca juga: Travel Tabrak Truk Berhenti di Pinggir Jalan di Jembrana, Andes Tewas Mengenaskan
Oleh karena itu, masyarakat bisa mengerti dan sadar akan ancaman tersebut.
Misalnya, tidak akan melalui jalur yang rawan seorang diri di malam hari, pada saat jam-jam rawan saat sudah tidak ada aktivitas masyarakat (di atas pukul 22.00 wita).
Kemudian ketika menjadi korban segera melapor kepihak terkait atau kepolisian.
“Khusus untuk jalur seacom (Mangrove) kita selalu mem-backup satpam yang ada di jalur tersebut. Secara resmi di Polsek kami belum menerima laporan dari masyarakat maupun dari korban namun kami akan melakukan penyelidikan,” ucapnya Jumat 27 Mei 2022.
Baca juga: Penyakit PMK Merebak, Wabup Jembrana Sebut Belum Ada di Wilayahnya
Terkait jalur yang dilewati korban, sambungnya, bahwa sebenarnya pihaknya sudah mengatensi sekali jalur tersebut sudah lama.
Hal ini juga sesuai dengan arahan dan petunjuk Kapolres Jembrana untuk melaksanakan patroli pada jam-jam rawan dan hal ini sudah berjalan.
Salah satunya menjadikan pos satpam seacorm, sebagai check point pelaksanaan patroli dan selalu menjalin komunikasi dialogis, agar menginfokan ketika ada hal-hal menonjol.
Baca juga: Bosan Jalan Kaki karena Tak Punya Motor, Hirzi Gasak Motor Milik Warga Banyubiru Jembrana
Salah satu dampak dari patroli dan atensi tersebut ialah hilangnya jalur tersebut sebagai ajang trek-trekan.
“Hal ini kami lakukan dengan bersinergi dengan Desa Adat Mertasari dan masyarakat yang memang tidak menginginkan adanya kegiatan tersebut,” jelasnya.