Stok Mulai Menipis, Harga Bumbu Dapur Naik di Bangli Jelang Hari Raya Galungan
Sepekan jelang hari raya Galungan, harga sejumlah komoditas bumbu dapur meroket. Selain dipengaruhi hari raya, meroketnya harga juga dikarenakan stok
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Harun Ar Rasyid
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Sepekan jelang hari raya Galungan, harga sejumlah komoditas bumbu dapur meroket. Selain dipengaruhi hari raya, meroketnya harga juga dikarenakan stok yang menipis.
Beberapa harga bumbu dapur yang naik diantaranya cabai besar. Dari semula harganya Rp. 30 ribu hingga Rp. 35 ribu per kilo, kini menjadi Rp. 50 ribu per kilo. Begitupun dengan harga cabai rawit merah, dari semula Rp. 25 ribu per kilo, saat ini Rp. 45 ribu hingga 50 ribu per kilo.
Selain itu harga tomat juga melonjak. Dari semula Rp. 8 ribu, kini menjadi Rp. 15 ribu. Serta harga bawang merah yang awalnya Rp. 30 ribu per kilo menjadi Rp. 32 ribu per kilo.
Salah satu pedagang di Pasar Kidul Bangli, Ni Ketut Sutriani Minggu (29/5) mengatakan, kenaikan harga ini sudah terjadi sejak sepekan terkahir. "Saya sampai inguh karena harganya terus naik perlahan," kata dia.
Baca juga: BRAHMANA Sejati Bukan Hanya Dari Kelahiran, Pahami Maknanya Secara Mendalam
Baca juga: TIMNAS INDONESIA akan Tantang Bangladesh, Target Kemenangan Tak Bisa Ditawar
Baca juga: LENGKAP Promo JSM Alfamart 29-31 Mei 2022: Mujigae Topokki Rp14.900, Boncabe Lv30 Rp13.500
Pedagang asal Banjar Tegal, Kelurahan Bebalang, Bangli itu menambahkan, meroketnya harga-harga ini akibat minimnya stok dari pengepul. Disamping juga meningkatnya permintaan jelang hari raya Galungan.
Sementara itu, petani bawang di Kaldera Gunung Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli kini sumringah. Pasalnya, harga bawang di pasaran menjelang Hari Raya Galungan mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Jero Nick salah seorang petani bawang asal Desa Kedisan, Kintamani menuturkan, untuk di tingkat petani harga bawang super mencapai Rp. 25 ribu per kilo, sementara untuk kelas II, harganya berkisar Rp. 22 ribu dan untuk bawang kelas III mencapai Rp. 20 ribu.
"Musim tanam tahun ini sangat didukung cuaca, sehingga kualitas bawang sangat bagus. Biasanya kalau musim hujan ukuran bawang lebih besar ketimbang musim kamarau. Sementara dari waktu penen saat musim hujan bisa lebih singkat yakni 55 hari, sedangan saat musim kering sampai 70 hari," tandasnya. (mer)
