Berita Denpasar
Tersebar Isu Cuaca Ekstrem Dingin Akibat Fenomena Aphelion, BMKG Beber Fakta, Ternyata Ini
Kabar munculnya fenomena aphelion kini tengah beredar di masyarakat. Kabar itu menyebar melalui platform media sosial bahkan sudah diteruskan
Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Marianus Seran
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kabar munculnya fenomena aphelion kini tengah beredar di masyarakat.
Kabar itu menyebar melalui platform media sosial bahkan sudah diteruskan berkali-kali melalui WhatsApp.
Platform tersebut memberitakan akan terjadi fenomena aphelion yang akan berlangsung pada Sabtu, 04 Mei 2022 pukul 05.27.
Selain itu, dalam berita juga disebutkan fenomena akan menyebabkan cuaca menjadi lebih dingin.
Baca juga: TIGA Siswa di Bangli Tak Lulus, Berikut Alasannya!
Cuaca dingin kemudian memberikan dampak kondisi manusia menjadi mudah meriang, flu, batuk, sesak nafas, dan lain sebagainya.
Berita ini kemudian dengan cepat menyebar dengan membawa pesan agar masyarakat tidak menjadikan fenomena aphelion sebagai corona varian baru.
Mendapat berita ini, wartawan Tribun Bali pun langsung mengonfirmasi kebenarannya kepada pihak Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar.
Melalui sambungan telepon, Abraham Arimuko menyatakan bahwa berita tersebut tidak tepat atau hoax.
Staf SPT Pengamatan Meteorologi Geofisika ini menjelaskan kondisi yang sangat menyimpang dari yang diberitakan.
Baca juga: KECELAKAAN Maut, Wayan Mangku Meninggal Tabrak Pohon Perindang di Manggis
“Berita bahwa fenomena aphelion ini akan terjadi besok itu tidak benar.
Itu tidak sesuai dengan perhitungan astronomis yang ada.
Semua itu sebenarnya suda ada hitungan di kalender antariksa,” tegas Abraham Arimuko.
Laki-laki yang akrab disapa Abraham ini menjelaskan fenomena aphelion diperkirakan akan terjadi pada 4 Juli 2022 mendatang.
Berdasarkan hitungan astronomis, fenomena ini akan terjadi pada pukul 03.10 wib atau 04.10 wita untuk waktu Bali.