Berita Gianyar
Pencabutan PENJOR di TARO, Masalah ADAT dan Sengketa LAHAN Jadi Pemicu Awal
Pencabutan penjor di Desa Adat Taro Kelod, Tegalalang, Gianyar, Bali berbuntut panjang. Masalah pribadi dan adat ditenggarai jadi pemicu.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Pencabutan penjor di Desa Adat Taro Kelod, Tegalalang, Gianyar, Bali berbuntut panjang.
Polres Gianyar pun turun tangan, dan melakukan pra rekonstruksi kasus ini.
Di mana dilakukan setelah pihak kepolisian Polres Gianyar, memanggil prajuru Desa Adat Taro Kelod.
Guna meminta mengklarifikasi, atas laporan pencabutan penjor di depan rumah I Ketut Warka, saat hari penampahan Galungan belum lama ini.
Pasca kejadian tersebut, Ketut Warka pun melaporkan kasus tersebut ke Polsek Tegalalang, lalu diambil alih oleh Satreskrim Polres Gianyar.
Baca juga: CABUT PENJOR di Taro Tegalalang Berujung Diperiksa POLISI! Simak Beritanya
Baca juga: BUNTUT Pencabutan Penjor di Taro Kelod, Kasatreskrim Sebut Kemungkinan 5-6 Tersangka

Pencabutan penjor ini, merupakan buntut dari persoalan adat, antara keluarga Ketut Warka dengan seorang krama setempat atas sengketa lahan.
Di mana sengketa lahan tersebut telah dimenangkan Ketut Warka, di pengadilan hingga tingkat Mahkamah Agung (MA).
Namun seiring berjalannya waktu, Ketut Warka justru mendapatkan sanksi kasepekan dari Desa Adat Taro Kelod.
Bahkan hingga statusnya sebagai krama adat pun dicoret.
Karena dinilai tidak memiliki hak lagi, atas tanah yang ditempati oleh Ketut Warka.
Prajuru setempat menilai, Ketut Warka tak memiliki hak memasang penjor Galungan di sana.
Hingga pada Penampahan Galungan, para terlapor yang notabene adalah prajuru setempat, mencabut penjor Galungan yang dipasang Ketut Warka.
Baca juga: CABUT PENJOR di Taro Tegalalang Berujung Diperiksa POLISI! Simak Beritanya
Baca juga: BUNTUT Pencabutan Penjor di Taro Kelod, Kasatreskrim Sebut Kemungkinan 5-6 Tersangka

Sebelum insiden pencabutan penjor Galungan itu, rumah Ketut Warka pun telah dijejali sisa upakara.
Baik anyaman bambu dan sebagainya.
Persoalan ini sempat ditangani Pemkab Gianyar, melalui berbagai rapat.