Berita Denpasar

TERUNGKAP BOCAH TELANTAR Mendapat Perlakuan Ini Juga Dari Tedi Alias Jo

Bahkan kini, pihak kepolisian kembali mendapatkan fakta baru dari kasus aksi kekerasan anak ini. Yakni korban NY tidak juga dicabuli.

Penulis: Putu Honey Dharma Putri W | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Honey
Kapolresta Denpasar, Kombes Bambang Yugo Pamungkas, didampingi UPTD PPA Kota Denpasar. Ketua KPPAD Bali, serta Ketua Yayasan Lentera Anak, mengungkapkan bahwa korban NY juga mendapatkan kekerasan seksual. Bahkan korban NY juga mendapat pukulan yang menyebabkan 3 buah gigi korban bagian depan lepas. 

Maka tolong seperti mata anak ini mohon untuk ditutup, jangan masalah ini menjadi trauma baru bagi anak ini.

Kurangi juga kunjungan ke rumah korban NY ini, juga menambah trauma karena trauma akan muncul ketika korban sudah beranjak dewasa.

Saya memohon anak yang sudah menjadi korban agar tidak kembali menjadi korban,” ungkap DR.dr. Anak Ayu Sri Wahyuni, SpKJ.

Tribun Bali pun menghadirkan Psikiater Dokter Sri, dalam Bincang Tribun Bali yang tayang di YouTube dan Facebook Tribun Bali. 

Tajuk 'Kekerasan Pada Anak Harus Jadi Atensi Semua Pihak' ini menjadi pembahasan dengan Dokter Sri. 

Bincang Tribun Bali dengan DR.dr. Anak Ayu Sri Wahyuni, SpKJ, Ketua Yayasan Lentera Anak Bali pada Jumat, 22 Juli 2022 lalu.
Tribun Bali pun menghadirkan Psikiater Dokter Sri, dalam Bincang Tribun Bali yang tayang di YouTube dan Facebook Tribun Bali.  Tajuk 'Kekerasan Pada Anak Harus Jadi Atensi Semua Pihak' ini menjadi pembahasan dengan Dokter Sri.  Bincang Tribun Bali dengan DR.dr. Anak Ayu Sri Wahyuni, SpKJ, Ketua Yayasan Lentera Anak Bali pada Jumat, 22 Juli 2022 lalu. (ist)

Akibat dari dugaan baru ini, Jo alias Tedi sudah mencukupi bukti dengan melakuakn pencabulan terhadap korban NY.

Selain melakukan aksi kekerasan anak, ataupun penelantaran sebagaimana yang dimaksudkan pada pasal 76 D Jo pasal 82 dan atau 76 c jo pasal 80 dan atau pasal 76b Jo 77b UU RI no. 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU no. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.

Jo alias Tedi terancam terkena hukuman 5 tahun hingga maksimal 15 tahun penjara.

Kapolresta Denpasar juga menambahkan, bahwa saat aksi pencabulan itu terjadi sang ibu tidak melihatnya.

“Pada saat pencabulan ibu korban tidak melihatnya,” ucap Kapolresta Denpasar. 

“Kami berharap tidak ada lagi kejadian seperti ini di masyarakat kita,” tegasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved