Berita Nasional
MOTIF PEMBUNUHAN BRIGADIR J Dirancang Ferdy Sambo Sejak di Magelang, Tak Sekadar Asmara!
Tidak sekadar masalah hubungan asmara, ternyata motif pembunuhan Brigadir J lebih dari itu. Irjen Ferdy Sambo sejak punya rencana sejak di Magelang.
Selain menetapkan empat tersangka, tim khusus yang dipimpin Inspektorat Pengawasan Umum Polri juga menyelidiki dugaan pelanggaran kode etik profesi, yang dilakukan personel Polri dalam penanganan perkara pembunuhan Brigadir J.
Sudah ada 31 personel polri dari tingkat perwira tinggi hingga tamtama yang dimutasi dan dinonaktifkan.
Sebanyak 11 personel di antaranya sudah ditahan, di tempat khusus untuk kepentingan penyelidikan kasus pelanggaran kode etik.
Salah satunya yakni Irjen Ferdy Sambo yang ditempatkan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.
Baca juga: TIDAK ADA BAKU TEMBAK, Irjen Ferdy Sambo Tembak Dindingnya Sendiri
Baca juga: TERANCAM HUKUMAN MATI, Irjen Ferdy Sambo Tersangka Pembunuhan Berencana Brigadir J

Peneliti dan pengamat kepolisian dari Institute for Security & Strategic Studies (ISSES), Bambang Rukminto, menyebutkan bahwa motif pembunuhan Brigadir J tidak sekadar persoalan hubungan asmara.
Dia menduga, ada motif yang lebih jauh lebih besar dari hubungan asmara karena kasus ini diduga melibatkan 31 anggota kepolisian.
Diketahui, ada 31 polisi yang terbukti melakukan pelanggaran kode etik dan tidak profesional dalam melakukan olah TKP tewasnya Brigadir J.
Bambang Rukminto juga mengatakan, bahwa pihak kepolisian perlu membuka motif pembunuhan Brigadir J yang kini menjadi tanda tanya besar.
Menurutnya, tidak menutup kemungkinan bahwa motif pembunuhan ini akan memunculkan tindak pidana yang lain.
“Kalau melihat mulai awal kasus ini, motif ini juga salah satu yang mengaburkan fakta-fakta, seperti motif pelecehan seksual, itu ternyata terbantahkan,” kata Bambang di Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Kamis (11/8/2022).
“Yang perlu didalami, motif pembunuhan Brigadir J, apa sebenarnya sehingga begitu sadisnya membunuh orang terdekat,” lanjutnya.
Dari CCTV yang beredar, Bambang mengatakan bahwa tidak ada cukup waktu bagi seseorang untuk melakukan pelecehan seksual.
Selain itu, dia juga menduga adanya rahasia yang terkait dengan motif mengapa Irjen Ferdy Sambo memerintahkan Bharada E untuk mengeksekusi Brigadir J.

Mengingat, Brigadir J adalah orang yang dekat dengan keluarga Irjen Ferdy Sambo dan telah menjadi ajudan selama dua tahun.
“Saya melihat mesti ada rahasia terkait dengan motif mengapa Irjen Ferdy Sambo sebegitu marahnya kepada Brigadir J ini, padahal dia adalah orang yang dekat sekali,” jelasnya.