Berita Tabanan
CT Scan BRSUD Tabanan Rusak, Telan Anggaran Perbaikan hingga Rp 2,9 Miliar, Dikirim dari Jerman
Alat CT Scan untuk BRSUD Tabanan, kondisinya saat ini rusak. Karena hal ini, untuk CT Scan kepada para pasien dialihkan sementara ke rumah sakit la
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Marianus Seran

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Alat CT Scan untuk BRSUD Tabanan, kondisinya saat ini rusak.
Karena hal ini, untuk CT Scan kepada para pasien dialihkan sementara ke rumah sakit lainnya.
Saat ini, manajemen BRSUD Tabanan sedang menunggu kedatangan alat CT Scan yang sedang diperbaiki dari Jerman dengan menelah anggaran sekitar Rp 2,9 Miliar.
Direktur BRSUD Tabanan, dr. I Gede Sudiarta mengatakan, menyangkut alat CT scan yang rusak, saat ini sedang melakukan perbaikan perlahan.
Baca juga: LONJAKAN Harga Tiket Pesawat Ancam Pemulihan Pariwisata Bali Pasar Domestik
Perbaikan itu sendiri membutuhkan biaya tinggi, dan untuk anggaran sudah dilakukan proses tender di LPSE. Karena alat CT Scan itu merupakan produk luar negeri, dan pengiriman dari Jerman maka membutuhkan waktu hingga tiga bulan.
“Proses LPSE sudah selesai, surat penunjukan barang sudah keluar. Jadi dua atau tiga minggu lagi, ketika tidak ada hambatan di bea cukai maka bisa terpasang di September mendatang,” ucapnya, Kamis 25 Agustus 2022 usai melakukan rapat kerja dengan anggota DPRD Tabanan.
Sudiarta mengaku, bahwa meskipun alat rusak, namun untuk pelayanan tidak ada hambatan.
Pelayanan medis sendiri, ketika membutuhkan CT Scan maka dilakukan rujukan parsial ke rumah sakit lainnya.
Misalnya ke RSUP Sanglah atau di Kasih Ibu Tabanan.
Dengan demikian, untuk pelayanan artian terapi tidak ada yang terlambat dilakukan pihaknya. Hanya, terlambat proses scan saja yang berbeda.
Baca juga: Sensasi Diatas Bus Trans Metro Dewata Rute Ubung ke Monkey Forest, Nyaman Ber AC dan Gratis
“Dirujuk untuk CT scan saja. Tapi untuk obat apa yang diperlukan tetap di sini. Ya memang saat ini memakan waktu istilahnya, karena ke tempat lain,” ungkapnya.
Menurut dia, memang saat ini Tabanan itu rusak, dan mengandalkan RSU lain untuk melakukan CT Scan tersebut.
Akan tetapi, ketika Sanglah rusak juga ke Tabanan pastinya. Dengan demikian, memang pelayanan RSU di Bali itu masih terjangkau, untuk jaraknya. Sehingga, hal spesifik itu masih bisa dikoordinasikan antar rumah sakit.
“Kalau LPSE perkiraan anggaran memang sekitar 2,9 Miliar. Dan pelayanan tidak ada yang terhambat,” jelasnya.
Terpisah, Ketua Dewan Tabanan, I Made Dirga mengatakan, bahwa dalam rapat kerja itu, pertama-tama masyarakat Tabanan, saat ini mengeluhkan pelayanan yang mendapat rujukan ke swasta.