Berita Tabanan
LEBUR Energi Negatif, Simak Filosofi Pembangunan Patung Wisnu Murti di Tabanan
Patung Wisnu Murti di Catus Pata Kediri bukan sekadar patung. Ada makna dan filosofi mendalam dari keberadaan patung ini.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Beliau adalah Bapak Bangsa, yang wajib kita hormati dan junjung tinggi semangat nasionalismenya.
Bukan kemudian menjadikannya pusat konflik diantara rakyat pendukung beliau.
Karena menempatkan patung beliau di Catus Pata Kediri sudah pasti tidak tepat. Itu yang menjadi alasan utama kami,” bebernya.

Gus Susena melanjutkan, bahwa selain menolak pihaknya juga memberikan solusi.
Jadi bagaimana membangun dan memperlakukan Bung Karno sebagai simbol bapak bangsa.
Penolakan itu bukan berdasarkan tidak menyukai Sang Proklamtor.
Akan tetapi, seyogyangnya menempatkan ditempat yang benar, dan tidak melukai hati masyarakat adat yang percaya bahwa Wisnu Murti meleburkan segala energi negatif di kota/kabupaten tersebut.
“Mengenai pembangunan kembali, kami sudah berkomunikasi dengan bupati dan wakil bupati Pemkab Tabanan, dan sudah menyarankan untuk segera dibangun.
Mereka menyanggupi itu.
Dan itu juga sudah menjadi komitmen mereka saat kampanye untuk membangun kembali Wisnu Murti dan mereposisi Patung Bung Karno ditempat yang pas.
Toh patung Bung Karno bukan terbuat dari beton, jadi masih bisa dengan mudah dipindahkan,” pungkasnya. (*)