Berita Bali

Beri Pengaruh Besar Pada Usaha Travel, Ini Kata Arief MTrans Soal Kenaikan Harga BBM

Kenaikan harga BBM yang telah ditetapkan Presiden beberapa hari lalu memberikan dampak yang signifikan.

Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Harun Ar Rasyid
(Putu Yunia Andriyani)
Arief Irawan, staf admin operasional MTrans harapkan terbaik untuk negara dengan kenaikan harga BBM 

Melihat kondisi ini, Arief mewakili pihak MTrans pun telah melakukan penyesuaian harga tiket.

Ia menuturkan kondisi saat ini membuat mereka tidak bisa bertahan dengan harga tiket yang lama.

Walaupun demikian, penyesuaian ini tidak dilakukan secara terburu-buru namun tetap akan segera diterapkan.

Pihak MTrans telah memperhitungkan penyusutan ongkos ditambah dengan bahan bakar untuk setiap perjalanannya.

“Contoh Denpasar-Malang dengan bus executive naik 35 ribu dari harga awal Rp 230.000 menjadi Rp 265.000,.

Kemudian bus Sultan Denpasar-Malang-Batu-Kediri naik dari harga awal RP 325.000 menjadi RP 390.000,” terang Arief.

Sebelum tanggal 5 September 2022, harga tiket yang diterapkan masih dalam tarif normal, baik on the spot maupun online.

Arief menuturkan saat itu antusias masyarakat yang membeli tiket masih cukup tinggi.

Harga baru tiket di MTrans sendiri akan diterapkan per tanggal 6 September 2022 yang disesuaikan dengan tujuan keberangkatan.

Dalam penerapan harga tiket baru ini, Arief melihat adanya penurunan jumlah pelanggan sekitar 10-20 persen.

Saat ini, fokus perusahaan MTrans masih dalam penentuan harga tiket guna menjaga pasar dan pelanggannya.

Terkait dengan kenaikan harga BBM, Arief yang juga mewakili pihak MTrans ia akan mengikuti aturan pemerintah.

Namun, ia berharap pengambilan keputusan besar seperti ini sebaiknya perlu perhitungan yang matang.

“Tentu kami ingin yang terbaik untuk negara ya, tidak apa-apa naik kalau memang tujuannya untuk mengatasi inflasi,” harapnya.

Saat ini, Arief menuturkan pihaknya mengalami kendala dikarenakan adanya mekanisme pembelian bahan bakar khususnya solar yang dibatasi.

Oleh karena itu, Arief berharap mekanisme tersebut agar dapat ditinjau kembali oleh pemerintah untuk kelancaran operasional usaha sepertinya. (yun)

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved